☀️7☀️

8.1K 937 38
                                    

Haechan dibuat kelimpungan lantaran ia tiba-tiba saja dipanggil oleh guru BK tanpa diberitahu alasannya.

Awalnya Renjun berniat menemani, namun ditolak secara halus oleh Haechan.

Haechan yakin, ia dipanggil karena belum melunasi uang semester dan sebentar lagi adalah ujian semester akhir.

Uang yang Haechan kumpulkan masih kurang, tapi jika perhitungannya tepat dan tidak ada kendala selama ia bekerja, maka uang itu akan terkumpul sebelum ujian dilaksanakan.

Haechan tiba didepan Pintu Ruang BK.

Pemuda manis itu menarik nafas dalam kemudian mengeluarkan nya dengan perlahan.

Tok tok tok!

"Masuk!"

Haechan membuka pintu, disana ada Bu Yoona selaku Guru BK di sekolahnya.

"Kamu sudah datang, Silahkan duduk Haechan-ah" Kata Bu Yoona dibalas senyuman serta anggukan oleh Haechan.

Bu Yoona mengeluarkan Note serta pulpen dan menyerahkan nya pada Haechan agar membantu mereka berdua untuk berkomunikasi.

"Saya yakin kamu tahu mengapa saya memanggil kamu kesini"

Haechan mengangguk.

"Saya memanggil kamu karena saya ingin membantu kamu, sebelumnya saya minta maaf, saya melihat kamu di gedung teater sendiri sambil memainkan piano.

Permainan kamu sangat bagus, kebetulan ada perlombaan piano antar sekolah yang cukup bergengsi karena petinggi sekolah dan donatur akan datang.

Dan lagi, Jiyeon tidak bisa bermain piano karena tangannya patah, maka saya harap kamu mau menggantikannya."

Haechan diam, ajakan Bu Yoona terlihat menggiurkan untuknya.

Tapi, jika semua para petinggi dan donatur ada disana, artinya sang Ayah juga disana.

Haechan tidak yakin.

Ia Ragu.

Haechan menuliskan sesuatu di note-nya

Lalu menyerahkannya pada Bu Yoona.

- Saya rasa Na Jaemin dari kelas 2A-1 lebih pantas dari pada saya, saem -

Bu Yoona mengerutkan kening, tidak paham mengapa pemuda didepannya ini malah melepas kesempatan besar.

"Kamu yakin, Haechan? Ini kesempatan buat kamu untuk menunjukkan bakat-mu selain bidang akademik, ini akan menjadi poin plus untukmu, dan saya yakin pihak sekolah pasti akan semakin memperhatikan kamu" jelas Bu Yoona.

Haechan adalah murid yang baik, walau memiliki masalah dalam berkomunikasi, Haechan tetap percaya diri dengan kemampuannya.

Yoona sudah berulangkali memperhatikan anak ini, Yoona juga tau, Haechan memiliki kesibukan lain diluar sekolah karena ia pernah tidak sengaja bertemu Haechan sedang sibuk mengantarkan Susu dikala sinar matahari belum sepenuhnya muncul.

Haechan menunduk.

Sejujurnya ia bingung, memang benar ini adalah kesempatan Haechan. Bukan hanya akan mendapat nilai plus dalam pelajaran seni.

Kemungkinan pihak sekolah menambahkan uang beasiswa untuknya juga besar.

Dan peluang untuk memasuki Universitas bergengsi di Korea Selatan juga semakin meningkat.

Tapi Haechan takut, ia takut ayahnya akan pergi begitu ia berdiri diatas panggung.

Ia takut ayahnya akan marah padanya lagi.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang