☀️15☀️

7.7K 821 92
                                    

Paginya, Dokter yang menangani Haechan datang. Johnny yang masih terjaga menghujani sang dokter dengan berbagai pertanyaan.

"Tenang, Pak. Biar saya jelaskan terlebih dahulu" kata sang Dokter, ia meminta Johnny untuk mengikutinya ke ruang dokter.

Sang Dokter memperlihatkan hasil rontgen thorax milik Haechan.

"Saat datang kemari, pasien dalam keadaan tidak sadar, disertai mimisan yang sudah mengering juga lebam disekujur tubuhnya kecuali wajah." Ungkap sang dokter

"Dari hasil rontgen, terdapat beberapa tulang yang patah, tapi ada juga beberapa tulang yang telah sembuh dengan sendirinya." Johnny sedikit bingung dengan penjelasan sang dokter.

"To the point saja, pak. Luka-luka yang diterima pasien sangat menjelaskan bahwa itu merupakan luka akibat pukulan fisik serta benda tumpul, apakah anak bapak merupakan korban bullying? atau maaf, anda melakukan kekerasa pada putra anda?" tanya sang dokter dengan wajah serius.

"Bukan maksud saya menuduh, tapi luka yang ia dapat membuktikan bahwa ia sering mendapatkan pukulan dalam kurun waktu yang cukup lama" lanjut sang dokter.

"Pak, anak diciptakan untuk dilindungi oleh orang tuanya, bukan disakiti atau diperalat. Saya tidak tau akan masalah keluarga anda, tapi saya harap anda menghilangkan opsi kekerasan didalamnya" Kata sang dokter lagi.

Melihat respon Johnny yang diam membuat sang dokter menghela nafas.

"Kondisi putra bapak buruk, kita akan melakukan tindakan operasi dikarena kan terdapat banyak perdarahan didalam tubuh pasien, selain itu putra bapak mengalami tukak lambung atau GERD akut, apakah anak bapak sering melewati jam makan?" Tanya Sang Dokter

Johnny kembali diam membisu, Tahu apa dia tentang anaknya itu, tidak ada, Johnny tidak tau apapun tentang Donghyuck.

"Selain itu, hasil tes darah putra bapak tidak normal, saya khawatir terdapat sel kanker didalam tubuh anak bapak, jadi kami meminta izin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, saya sudah menghubungi dokter onkologi yang akan membantu  menangani anak bapak" kata sang Dokter.

Johnny kaget bukan main, "Maksud anda?" tanya Johnny

"Ini baru dugaan, Pak. Hasilnya masih belum pasti, itu sebabnya saya meminta izin untuk melakukan pemeriksaan lanjut pada putra anda." jawab sang dokter.

"Tolong sembuhkan putra saya dok" kata Johnny lesu.

"Kami akan mengusahakannya Pak" balas dokter itu.

"Baik saya akan jelaskan beberapa tindakan yang akan dilakukan pada pasien"

Berikutnya Johnny mendengarkan perkataan dokter, beliau menjelaskan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada Donghyuck sebagai langkah pengobatan untuk anak itu.

***

Johnny kembali duduk diam disamping ranjang Donghyuck, tidak bosan-bosan mengamati wajah sang putra yang terelap.

Dokter bilang Donghyuck mungkin akan bangun sedikit lama, anak itu masih merespon apabila dipanggil namun selebihnya nihil.

Dokter bilang itu bukan coma, bisa dibilang haechan berada di tahap dibawah coma.

"Nak, cepatlah bangun." Kata Johnny, Ayah anak empat itu memegang pelan tangan Haechan, respon Haechan didapat, tampaknya anak itu sadar akan keberadaan sang ayah.

Johnny bangun, ia mengecup lembut dahi Haechan.

"Bangunlah nak, bangun. Agar Ayah bisa meminta maaf dengan benar padamu, jangan hukum Ayah seperti ini" isak tangis Johnny mulai terdengar.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang