☀️16☀️

7.4K 733 39
                                    

Bersyukur dalam waktu tiga hari Haechan akhirnya sadar, Mata Pemuda beruang itu sempat mengernyit bingung lantaran melihat sang ayah tertidur sembari mengenggam kedua tangannya.

Haechan sempat berpikir bahwa ia bermimpi, namun rasa hangat yang dapat ia rasakan dari genggaman sang ayah begitu nyata.

Haechan tidak bisa menahan tangis.

Jika ini mimpi, Haechan berharap untuk tidak bangun lagi

Isak tangis Haechan tampaknya mengganggu tidur sang ayah, Johnny segera tersentak saat ia merasa tangan yang ia genggam balas menggenggam tangannya.

Tangan mungil milik sang anak, apakah Johnny bermimpi?

"Hyuck?" panggil Johnny pelan, berusaha meyakinkan bahwa ia sedang tidak bermimpi.

Panggilan sang ayah justru membuat Haechan semakin menangis, membuat Johnny kelimpungan bingung harus berbuat apa.

"Hei.. Hei,, I am Here, Daddy is here for you" kata nya berusaha menenangkan Haechan yang justru semakin menangis dibuatnya.

Johnny mengusap pelan kepala Haechan, "sssttt, Ayah disini, tidak apa-apa" kata Johnny lagi.

Pria dewasa itu terus mengusap rambut sang anak, sesekali mengusap air mata Haechan yang terus berjatuhan.

Haechan berusaha menggerakan tangannya, merangkai menjadi kata.

'Ayah, Apakah engkau nyata?' begitu artinya.

'Apa aku sedang bermimpi? atau justru aku sudah ada di surga?' lanjut Haechan

Johnny yang mengerti maksud haechan, kini mendekap tubuh anak itu, memberikan pelukan hangat yang sudah lama tidak ia berikan.

"Ini ayah, ini nyata, Donghyuck tidak bermimpi" kata Johnny.

Jawaban yang sungguh tidak diduga oleh Haechan membuat anak itu terkejut sekaligus takut.

"Maafkan ayah, nak. Maafkan ayahmu yang bodoh ini." Kata Johnny masih dalam posisi mendekap tubuh Haechan

"Kau boleh membenci ayah, kau boleh marah, tapi jangan tinggalkan ayah" kata Johnny lagi.

Kini posisinya berganti, Johnny yang menangis dan terus menerus mengucapkan kata maaf pada Haechan.

Tidak lama kemudian Jeno dan Jaemin datang, membuat Haechan semakin bingung apalagi saat Jeno tersenyum manis padanya.

Tapi perhatiannya teralih begitu menyadari kondisi wajah Jeno yang kurang baik. Terdapat beberapa lebam serta plseter di wajahnya. Jaemin yang sadar kemudian dengan nada mengejek berucap

"Wajahnya begitu karena sok jagoan, hyuck" ucapnya, Jeno kesal kemudian sedikit mendorong tubuh Jaemin yang membuat pemuda itu tertawa.

Bukannya menghilangkan rasa bingung Haechan, ucapan Jaemin justru membuatnya semakin bingung.

"Kita bahas itu nanti, Jaemin-ah tolong panggil dokter" Kata Johnny, Jaemin mengangguk patuh lalu keluar dari ruangan.

Kepergian Jaemin membuat Haechan merasa canggung, anak itu meremas selimut yang ia kenakan, matanya juga tidak fokus bingung ingin menatap kearah mana.

"Mungkin ini sulit untuk di percaya untukmu, Aku minta maaf hyuck-ah. Aku tau selama ini perbuatan ku salah, aku sudah merenungkan diri" ucap Jeno menunduk dengan wajah bersalah

Johnny tidak jauh berbeda, Duda anak empat ini menggenggam erat tangan Haechan kemudian mengecupnya.

"Ayah juga nak, ayah bersalah padamu, ayah tau ayah tidak pantas di maafkan tapi setidaknya izinkan ayahmu ini meminta maaf nak" Kata Johnny.

Look At Me | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang