Dua puluh

191 16 1
                                    

Vote aja dulu biar enak bacanya
Happy reading
.

.

.

"Gue dengar dari anak kelas sebelah tadi Jeno berantem ya," tanya Jaemin kepada Lia yang lagi belajar.

"Iya, emang kenapa? Lo jangan ikut campur dengan urusan Jeno," kata Lia memperingatkan Jaemin untuk tidak dekat-dekat dengan Jeno.

"Cuma tanya saja."

"Ingat ya dek, Lo nggak boleh dekat dengan keluarga Jeno apapun yang terjadi pokoknya jangan dekat-dekat mereka. Karena keluarga kita hancur semua karena keluarganya Jeno."

"Iya kak, kakak tenang saja."

"Sudahlah lebih baik kita nggak usah bahas mereka lagi, ntar papa dengar bisa marah."

"Kak, Jaemin jadi kangen mama. Jaemin kangen masakan mama, diomelin mama, kangen gelud sama kak Doy dan Minju. Kenapa keluarga kita jadi hancur seperti ini ya. Dulu keluarga kita itu keluarga bahagia sekarang semua itu hanya tinggal kenangan. Mama papa memilih bercerai karena nggak kuat tiap hari berantem mulu," kata Jaemin yang merasa sedih kala mengingat masa-masa keluarganya yang masih utuh dulu.

"Kamu masih punya kakak, kakak nggak akan meninggalkan kamu apapun yang terjadi," kata Lia lalu memeluk Jaemin yang lagi menangis.

"Rumah ini terasa hampa tau nggak sih, papa juga jarang pulang karena sibuk dengan pekerjaan. Kita dirumah serasa yatim piatu."

"Sudahlah nggak usah sedih lagi, lebih baik kita makan biar kakak yang masak."

"Emang kakak bisa masak?" Kata Jaemin meledek Lia.

"Bisa dong kalau cuma masak mie instan sama telur."

"Mie instan nggak baik buat kesehatan kakak, lebih baik Jaemin saja yang masak. Kakak mau makan apa?"

"Apa saja asalkan bisa dimakan."

"Okey, Jaem lihat bahan makanan apa yang ada di kulkas," kata Jaemin sambil membuka kulkasnya yang hanya menyisakan telur dan sosis.

"Semua bahan makanan sudah habis, yang ada cuman telur sama sosis."

"Ya udah biar kakak belanja dulu."

"Jaem ikut ya."

"Boleh."

Mereka berdua pergi ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang sudah habis.

"Lo disini saja, biar kakak yang masuk kedalam buat belanja," kata Lia lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam supermarket.

Didalam supermarket Lia malah bertemu dengan Jeno dan Jisung yang lagi membeli camilan. Lia langsung pergi dan pura-pura tidak melihat Jeno.

Lia sekarang mau memilih buah kesukaannya dan Jaemin. Setelah itu dia pergi untuk mengambil daging ayam kesukaan papanya. Ia juga tidak lupa membeli sayuran segar untuk beberapa hari kedepan.

Setelah membeli bahan pokok makanan, ia pergi mencari beberapa camilan yang belum ia beli karena bertemu Jeno tadi.

"Ini dia camilan kesukaan Jaemin," kata Lia sambil mengambil camilan tersebut tapi terhenti karena ada tangan yang juga mau mengambil camilan tersebut.

[2] Bad Boy || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang