Sembilan belas

190 16 4
                                    

Vote aja dulu biar enak bacanya
Happy reading guys
.

.

.

"

Sehun Lo ngapain disini," kata Mingyu yang terkejut melihat Sehun setelah sekian lama.

"Lo sendiri ngapain disini?"kata Sehun.

"Jangan bilang kalau Jeno ini anak Lo," kata Mingyu mencoba menebak.

"Emang iya Jeno anak gue, Lo ngapain kesini mau cari gara-gara huh," kata Sehun.

"Papa kenal sama papanya Jaemin," tanya Jeno kepada Sehun.

"Iya, dia adalah musuh bebuyutan papa waktu muda. Kamu nggak usah dekat-dekat sama keluarga mereka titik," kata Sehun lalu pergi kedalam villa karena nggak mau ribut dengan Mingyu.

"Tapi pa, Jaemin itu teman baik Jeno."

"Jaemin ayo masuk kemobil kita pulang," kata Mingyu.

"Lah kok pulang sih pah, kita kan baru sampai."

"Papa bilang masuk mobil ya masuk. Mama, Lia, Doyoung sama Minju juga masuk mobil kita pulang."

Keluarga Jaemin hanya bisa pasrah dengan ucapan Mingyu hingga akhirnya mereka balik ke Jakarta detik itu juga.

Jisoo lagi menenangkan suaminnya yang lagi bad mood gara-gara ketemu Mingyu. Dia nggak habis pikir ternyata suaminya masih menyimpan dendam pada Mingyu.

Sementara itu, dihalaman depan villa keadaannya masih kacau. Jeno dkk masih nggak tahu kenapa papanya marah besar ketika melihat papanya Jaemin. Pesta makan malam yang dikira akan menyenangkan malah menjadi kacau.

"Om Chanyeol tahu nggak kenapa papa bisa marah begitu sama papanya Jaemin?" Tanya Ryujin.

"Jadi dulu waktu muda papa kamu sama  papanya Jaemin pernah musuhan karena merebutkan mama kamu. Mungkin papamu masih dendam sama Mingyu," kata Chanyeol menjelaskan apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

"Mereka kan sudah punya istri masing-masing tapi kenapa masih dendam sih, pakai acara ngelarang gue berteman sama Jaemin lagi. Egois banget jadi orang tua," kata Jeno sambil membanting gelas lalu pergi keluar villa.

"Jen Lo mau kemana?" Tanya Ryujin.

"Lebih baik Lo ikutin Jeno deh Ryu, takutnya dia melakukan hal yang nekat," kata Renjun.

Ryujin pun mengikuti Jeno seperti apa yang dikatakan Renjun.

"Jen tungguin gue."

"Lo ngapain ikutin gue."

"Gue takut Lo bunuh diri aja."

"Ngapain juga gue bunuh diri."

"Lo kenapa sih uring-uringan kayak gini, kalau ada masalah tuh cerita sama gue. Kita kan saudara jadi harus terbuka. Atau Lo kayak gini gara-gara papa ngelarang Lo temanan sama Jaemin kayaknya nggak deh."

"Kenapa papa ngelarang kita dekat sama keluarganya Jaemin sih. Padahal gue punya rasa sama Lia," kata Jeno berusaha Jujur dengan kembarannya.

"Apa Lo bilang, Lo suka sama Lia? Terus Chaewon cewek Lo gimana huh?"

"Gue tuh udah nggak ada rasa sama Chaewon. Gue pacaran sama dia cuma pengen tahu reaksi Lia kayak gimana pas gue dekat dengan cewek lain."

"Kalau Lo pikir Lia bakalan cemburu lihat Lo sama Chaewon pacaran, Lo salah besar Jen. Paling perasaan Lo ke Lia tuh cuma sebatas penasaran atau pengen nyoba pacaran sama dia."

[2] Bad Boy || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang