Delapan

485 42 4
                                    

Happy reading guys
.

.

.

"Ryu, mau kemana Lo?" Tanya Jeno kepo.

"Mau kerumah sakit, jenguk Lia. Kenapa? Lo mau ikut?" Kata Ryujin.

"Emmm boleh deh, lagian gue gambut dirumah."

"Ya udah kuy lah."

"Bentar gue ambil kunci mobil dulu."

"Jangan lama-lama."

"Hmmm."

***

"Kita mampir kerumahnya om Suho dulu, mau jemput Chaeryoung."

"Ohhh okey."

Dirumah Chaeryoung

"Chaer buruan Lo jadi ikut jenguk Lia apa nggak?"

"Iya bentar dulu, gue lagi cari kacamata hitam gue yang hilang entah kemana."

"Kak Jaehyun, lihat kacamata hitam gue nggak?" Tanya Chaeryoung kepada kakaknya yang lagi menikmati es kopinya.

"Nggak, tanya aja sama Chenle."

"Chenle, lo lihat kacamata kakak nggak?"

"Diambil sama Titan, nggak tau tuh dibawa kemana."

Btw Titan itu adalah anjing kesayangannya Chenle.

"Apa lo bilang, jadi kacamatanya hilang gitu."

"Ya bisa jadi."

"Kim Chenle lo tau nggak berapa harga kacamata itu. Itu kacamata limited edition."

"Halah jangan kayak orang susah. Lo lupa kalau bokap kita holkay, tinggal minta ke papi ntar juga dibeliin selusin yang kek gituan."

"Benar juga sih."

"Woi, lo mau pergi ribet amat dah. Jadi ikut apa nggak nih kalau nggak gue tinggal," kata Ryujin mulai marah.

"Ih kak Ryujin galak amat, jangan galak-galak kak ntar nggak dapat jodoh loh. Emangnya mau jomblo seumur hidup," kata Chenle mengejek Ryujin.

"Diam lo bocil."

"Ihhh dasar Mak lampir," ejek Chenle sekali lagi lalu lari kelantai dua naik lift biar cepat agar nggak dikejar Ryujin.

"Apa lo bilang? Dasar bocah sialan. Chaer ayo pergi, yang lain udah pada sampai di rumah sakit nih."

"Tapi kacamata hitamku gimana, ntar mata gue silau kena sinar mata hari."

"Lebay banget sih lo, ntar dibeliin Jeno kacamata hitam baru."

"Lah kenapa jadi gue yang kena," kata Jeno yang dari tadi diam menyaksikan keributan.

***

"Bagaimana keadaan Lia Tan?" Tanya Ryujin pada Tzuyu.

[2] Bad Boy || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang