Part 27: There's No 'Good' in 'A GoodBye'

580 28 1
                                    

~Author's POV~

            Lebih dari sebulan berlalu semenjak ulangtahun Harry. Dan kini, Harry sedang berada di Indonesia melakukan On The Road Again Tour 2015. Ucapan melalui skype sempat teringat di memori Harry. Karena dia sekarang, rindu dengan kekasih hatinya.

"Harold..." pekik Niall memasuki kamar hotel Harry.

"Don't do that, Niall. I still need my ears." jawab Harry yang tengah berbaring dikasurnya dengan kesal.

              Niall hanya membalasnya dengan cengiran. Dan Harry hanya memutar matanya.

"Ada apa kau kesini?" tanya Harry bingung.

"I'm bored. Can we just have some fun?" balas Niall sambil duduk di sofa kamar Harry.

"Why don't you pick your guitar, then play or find some melodies there? Like usual." saran Harry

"I told you, I'm bored. It clearly means, all. Including guitar."

"Okay, what do you wanna do now?"

                   Niall menghela napasnya. "I don't even know." balas Niall. Membuat Harry kesal. "Jacuzi? What do you think?" sahut seseorang. Membuat Niall dan Harry.

"Good idea."

"Bad idea."

          Niall dan Harry saling menoleh. Ucapan mereka berbarengan. "Harry, itu ide yang bagus." ucap Niall.

"Itu ide yang buruk. Tidak cocok dengan cuaca disini." lanjut Harry.

"Aih, andai Zayn ada disini. Dia pasti membuatku jauh lebih baik." cibir Niall.

"Telepon saja dia!" saran Harry sekarang. Dia begitu tahu dan paham. Hanya Zayn yang bisa memberi pengertian dengan semua orang. Karena dia paling.... bijak? Oh ya, bisa jadi.

"Jam berapa di London?" tanya Niall.

"Kalian tidak menganggap saran ku sama sekali, boys." ucap orang yang menyarankan Jacuzi tadi.

"Maaf Louis, kau bisa pakai itu sendiri." ucap Niall yang langsung berkutat dengan iPhonenya.

"Terserah." balas Louis.

"Biarkan dirimu tenang akan hal itu, bung. Kau perlu waktu menenangkan diri." ucap Liam yang muncul dari kamar mandi.

"Not make sense? Itu sudah 2 minggu lalu, bukan?" tanya Harry heran.

"Ingat saja dirimu saat ditinggal Jocey." balas Niall.

"Aha, baru beberapa hari, dan dia ambruk di panggung. Great, Harold." ledek Louis.

           Harry mendengus. "Tapi jangan biarkan Louis sendiri. Dia akan ingat Eleanor lagi jika ditinggal sendiri." balas Harry lagi. Kini Louis yang mendengus. "Berhenti, atau akan aku seret di bundaran air mancur didepan hotel ini." ucap Louis yang diakhiri tawa dari Liam, Harry, dan Niall.

-----------------------------------------------------------------

Rabu, 25 Maret 2015

17:30

"Jadi ini sudah resmi dari Modest?" tanya seseorang yang Harry kenal. Oh ayolah, dia tidak sengaja mendengarnya -Harry.

"Kau tahu jawabannya." jawab suara berat.

"Dan Modest menyetujuinya begitu saja?"

"Alasan Zayn diterima. Entah apa alasannya, ya Modest menyetujuinya. Begitupun Simon."

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang