Part 21: The Plan

554 35 1
                                    

~Author's POV~

            Jocelyn mondar-mandir dari tadi didepan ICU. Dia tidak tenang. Oh Tuhan, ini salahnya. Semua salahnya. Jika ia tidak memutuskan hubungan mereka, Harry pasti masih sehat. Tidak kritis seperti ini. "Jocey, tenangkanlah dirimu!" ujar Liam. "Bagaimana aku bisa tenang? Ini semua salahku. Kalau aku-"

"Hentikan! Ini bukan salahmu, oke? Tenangkan dirimu!" ujar Niall kemudian.

"Ada yang mau kopi?" tawar Eleanor kemudian.

"Belikan saja untuk semua yang ada disini." saran Liam.

"Aku tidak minum kopi." tolak Jocelyn.

"Jocey, apa yang bisa menenangkan mu?" tanya Liam.

"Nothing. I don't need anything." jawab Jocey yang langsung duduk di kursi.

               Eleanor seakan mengerti maksud Liam yang menatapnya, dia mengangguk. Louis bingung dengan maksudnya. Tapi akhirnya, Louis menemani Eleanor ke kedai kopi yang berada didalam rumah sakit ini. "Berdoa untuknya, oke?" ucap Carly menenangkan Jocelyn. Jocelyn memeluk Carly dan menangis.

"SIAL! Untuk apa bitch itu kesini?" ucap Niall.

             Membuat semua orang mengalihkan tatapannya menuju satu titik. "Bagaimana keadaan Harry? Dia baik-baik saja bukan?" tanya orang itu. "Pergi darisini, Cara!" seru Zayn.

"Aku disini, karena Harry membutuhkanku." balas Cara.

"He never needs you. Kau saja yang terlalu percaya diri. Kubilang pergi darisini, ya kau pergi!" ujar Niall.

"Niall-"

             Ucapannya terhenti ketika melihat satu orang yang menatapnga dengan air mata dipipi. "Kau Jocelyn Lynch?"tanya Cara tidak percaya. "Ya." jawab Jocelyn seadanya. "Unbelievabe, gadis sepertimu bisa menarik perhatian Harry? Impossible. Mana mungkin dia kehilangan seleranya?" ucap Cara meremehkan.

"She is better than you." ungkap Liam angkat bicara.

            Cara yang tadinya menatap Jocelyn dari atas hingga bawah seperti meremehkan, menoleh menatap Liam. "Tahu apa kau, tentang aku?" tanya Cara menantang.

"Banyak, tentunya. Kau hanya bitch murahan. Yang memacari Harry, demi popularitas." jawab Liam.

"Kurang ajar kau, Liam Payne."

"Jangan membentak kekasihku, Cara!" teriak seseorang gadis yang baru datang.

             Cara menoleh. "Oh, kau, Smith. Lama tak berjumpa." ujarnya sinis. "Simpan basa-basimu." gumam gadis itu yang memang Sophia Smith.

"Liam, kuberitahu padamu. Kau cocok dengan dia, tapi aku lebih suka kau yang dulu. Bersama Danielle Peazer. Bukan dengan seorang Sophia Smith." ujar Cara tajam.

             Liam hanya terpaku. Sementara Sophia, dia menegang. "Maaf, Miss Delevingne. Aku ingin bertanya sesuatu. Sebenarnya, kau siapa? Mencampuri hidup orang lain. Seperti tidak ada kerjaan? Padahal setahu ku, kau itu model terkenal. Tapi, kenapa kau melakukan hal itu? Memalukan." ujar sebuah suara Jocelyn.

"Aku kesini, untuk melihat keadaan Harry."

"Kau siapa ya? Maaf, jika kau mengaku kekasihnya, maaf, anda salah. Aku lah kekasihnya. Jadi jika tidak ada kepentingan, kau boleh pergi, Cara Delevingne!"

                 Cara tersentak. Bukan hanya Cara, tetapi semua yang ada disana. Niall mengambil inisiatif. "Cara, maaf, tapi lift ada disebelah sana. Bukan disini." ujar Niall sarkastik. Cara melotot mendengar apa yang Niall bilang. "Kau-"

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang