Part 14: It's Time To Go Public

630 36 0
                                    

~Author POV~

     Harry sudah menunggu Jocelyn sejak jam 2:30 pm. Dia memakai kaos lengan panjang hitam, jeans, dan beanienya. Dia duduk di kap Range Rovernya. Okay, sekarang seluruh siswa dari sekolah sudah memerhatikannya. Ada yang histeris, ada juga yang hanya tersenyum melihat Harry. Tapi Harry hanya menatapnya biasa dan tersenyum. 

     Carly dan Rose yang lewat, kaget dengan keberadaan Harry. Mereka langsung menghampiri Harry. "What are you doing here?" tanya Carly heran. "Hey guys. So, where is Joce?" balas Harry sumringah. "Joce masih-" omongan Rose terpotong. "Kenapa kau mencari dia?" tanya Carly ketus. "Wow, galak sekali kau? Kau sedang kedatangan tamu ya?" tanya Harry heran. "Bukan urusanmu. Sekarang pergi dan-"

"Woah, what is going on here?" tanya Jocelyn yang datang tiba-tiba.

"Joce, teman mu sedang kedatangan tamu?" tanya Harry heran.

"Entahlah. Kenapa?"

"Dia memarahi aku sweetty."

"Stop calling her sweetty you-" omongan Carly terpotong seorang gadis.

"Hey, easy you bitch!! Don't talk to Harry like that!!" teriak Natalie, seorang Directioner yang sangat menyukai Harry.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Jocelyn Lynch POV~

   Oh, great. GREAT. Rencana dating ku dengan Harry gagal TOTAL. Semua ini karena Carly. "Okay guys, stop it!" seruku. Namun mereka tak berhenti. Aku kemudian menarik Carly menjauh sedikit dari sana. "What are you doing?" tanyaku geram. "Protecting you from that jerk." jawab Carly. "Oh, kau hanya menghancurkan semuanya." ujarku. "Apa? Aku mencoba melindungimu dari dia Joce. Kau tak ingat apa-"

"Carl, aku dan Harry sudah bersama lagi."

"What?"

"Jadi jangan sok tahu. Kau berbicara kasar padanya. Untung dia hanya mengira kau sedang.. Kau tahu lah?"

"So?"

"Yup."

"Kenapa kau tak bilang? Aku malu. Aku sudah-"

"Dan lebih parahnya lagi, bagaimana sekarang? Fans banyak yang mengerubungi. Aku akan mengajak Harry ke satu tempat."

"Ada Natalie. Fans tak akan berani mendekati Harry."

" Okay. Bagaimana caranya melepaskan Harry dari Natalie?"

"Aku lupa, dia sangat ganas."

"Aku tak mau tahu, kau harus mencari cara agar aku dan Harry lolos dari sini menuju tempat yang sudah aku siapkan."

"Fine, aku akan menebusnya."

    Carly menarik tanganku menerobos kerumunan. Dan akhirnya sampai dimana saat itu, Natalie sedang memegangi tangan Harry. Dan Harry hanya tersenyum canggung. Aku berdeham. Dan Harry menyadari kedatanganku dengan Carly. Sesegera mungkin dia melepaskan pegangan tangan Natalie.  "Hi girls." sapa Harry ramah. Natalie hanya menatap aneh kearah aku dan Carly. "Well, I'm sorry Harry. I don't know the truth. Once again, sorry." mohon Carly menahan malu. Aku menahan tawaku. Karena memang, wajah Carly itu sangat mengundang tawa jika sedang minta maaf. Harry tersenyum, memperlihatkan dimples smilenya. Well, aku agak kesal dia menunjukkan dimples smile-nya itu. Membuat sainganku bertambah saja.

     Harry menatap ku kemudian. Aku pura-pura tak melihatnya. "Well Harry, apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Natalie genit dan dengan menggaet tangan Harry sok manja. Aku membulatkan mata ku. Aku tak bisa menahan rasa kesalku. "Aku lapar, aku mau ke Nandos. Ayo Rose, Carl!" ajakku langsung melesat pergi dari kerumunan. "Joce, Harry-" tanpa melanjutkan omongannya, aku menarik Carly. Aku mendengar Rose mengucapkan sampai nanti kepada Harry. "Kau kenapa? Aku belum mengeluarkan jurusku untuk melepaskan Harry dari Natalie." gerutu Carly. Aku hanya diam saja. "Joce, kau kenapa? Kau menyuruhnya menjemputmu bukan? Kenapa sekarang kau meninggalkan dia sekarang?" tegur Rose.

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang