Part 13: Love, Love, and Just Love

718 40 0
                                    

~Author POV~

      Waktu cepat berlalu. Dan One Direction sudah berada di London. Diantara semua member, hanya Harry yang tak kembali ke kampung halamannya. Yang lainnya sudah kembali ke kampung halaman setelah tiba di London. Dia mempunyai janji untuk mengunjungi Jocelyn. Dia pun mendapatkan telepon dari Gemma. "Hi sister." sapa Harry. "Kau tak pulang?" tanya Gemma.

"Karena lain hal, aku harus menundanya. Kenapa?"

"Kami semua merindukan mu Harry. Spesialnya mom."

"Sampaikan salam ku pada mom okay?"

"Memangnya kenapa kau menunda kepulangan mu?"

"Jocelyn. Aku ingin bertemu dengannya dulu Gemm. "

"Kenapa kau tak membawanya? Dan mengenalkan pada kami semua disini?"

"Hahaha, tak bisa."

"Kenapa?"

"Dia masih SMA Gemma. Tak mungkin aku membawanya kesana jika ia harus ketinggalan pelajarannya."

"What? Jocelyn masih SMA? Bagaimana bisa kau jatuh cinta dengan anak SMA? Dan bagaimana bisa-"

"Wow, hold on sister!! Pertanyaan mu banyak sekali."

"Habis, aku heran dengan mu."

"Aku akan menghubungi mu lagi nanti okay? Aku harus ke apartemen Jocey. Dia menunggu ku."

"Okay. Asalkan kau berjanji akan menjelaskannya!!"

"Promise."

"Okay, sampai nanti."

"Sampai nanti. Oh iya, sampaikan salam ku pada semuanya disana!"

"Aku mengerti. See ya!!"

"See yaa!!"

      Harry melajukan mobilnya. Saat dalam perjalanan, dia melihat tukang bunga. Dia memutuskan untuk berhenti dan membelikan Jocelyn bunga. Setelah membelinya, Harry melanjutkan perjalanannya menuju tempat Jocelyn.

*****************************************************

      Harry sudah berada di depan pintu apartemen Jocelyn. Dia mengetuknya lalu tak lama pintu itu terbuka. Dilihatnya gadis yang ia cintai dan sangat ia rindukan. "Hai." sapa gadis itu canggung. Harry hanya memperlihatkan dimples smilenya. "Silahkan masuk!" seru gadis itu lagi. Harry segera masuk. "Untukmu." ucap Harry memberikan sebuket bunga. Di buket itu terdapat berbagai bunga (liat aja di multimedia). Jocelyn tersenyum dan mengambilnya. "Terimakasih." jawabnya lembut.

   Harry hanya tersenyum saja. "Bolehkah aku duduk?" tanya Harry dengan senyumannya yang khas. Memperlihatkan dimples smilenya yang menawan dan mampu membuat para gadis meleleh dibuatnya. "Oh ya, sure. Maaf." jawab Jocelyn tersenyum canggung. Dia mempersilahkan duduk. Jocelyn menutup pintu, menuju dapur. Tak lama, dia kembali dengan sebuah vas dengan bunga yang Harry berikan untuknya. "Kau mau minum apa?" tanya Jocelyn. "Apa saja, terserah sang tuan rumah." jawab Harry mengembangkan senyumannya lagi yang membuat semua gadis meleleh itu. Jocelyn terkekeh dan mengangguk. Kemudian dia melesat menuju dapur. Diam-diam, Harry mengikutinya. Disaat Jocelyn tengah menuangkan orange juice kedalam gelas, Harry segera memeluknya dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Jocelyn. "I miss you." gumam Harry. Seketika kegiatan Jocelyn terhenti karena Harry. "I miss you too." jawab Jocelyn yang berusaha tenang disaat Harry tetap mempertahankan posisinya. Dia melanjutkan kegiatannya menuangkan orange juice.

"Kau tahu? Aku sakit setelah kau memutuskan hubungan kita." ucap Harry lagi.

"Kenapa kau bisa sakit?" tanya Jocelyn kini dengan nada perhatiannya.

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang