Part 15: Welcome To The Family

662 34 0
                                    

~Jocelyn Lynch POV~

     Aku sudah tiba di Holmes Chapel, kampung halaman Harry. Saat aku melangkahkan kaki ku di lobby bandara bersama Harry yang menggenggam tanganku, aku masih bisa merasakan blitz para paparazzi yang maih penasaran soal hubungan aku dan Harry. "Curls, ku kira tak akan ada paparazzi. Ternyata banyak juga ya?" keluhku. Harry hanya terkekeh. "Oh, babe. Akhirnya kau tahu derita ku selama ini." jawabnya yang langung melanjutkan kekehan (?) itu. "Kau senang aku risih?" tanyaku sebal. "Please, jangan marah! Kita sudah tiba dikampung halaman ku Joce. Jangan mulai lagi. Mood ku sedang bagus saat ini." protesnya. Aku hanya tersenyum. "Biarpun tukang marah-marah. Ku tertarik juga padaku-kan?" goda ku. Aku hanya melihat dia tersenyum. Lalu segerombolan paparazzi datang dan mengerubungi aku dan Harry. Yang tadinya hanya menggenggam tanganku, dia langsung memeluk pinggangku erat. "I'll protect you." bisiknya. Aku mengangguk dan mengikutinya.

***********************************************************

      Kini aku sudah berada di kamarku. Kami kesini naik taxi dari bandara. Harry bilang, keluarganya belum tahu bahwa kami datang. Saat kami sampai, semuanya menyambut kami. Tadi kami sempat mengobrol sebentar diruang tengah. Sungguh keluarga yang hangat. Melihat Gemma yang sangat senang akan kedatanganku, sangat membuatku terharu. Aku merasa keluarga Harry sudah menerima aku. Ku dengar ketukan pintu yang membuyarkan lamunanku. "Boleh kami masuk?" tanyanya dengan lembut. Seorang perempuan. Ku pikir itu Gemma dan Mom Anne? Yup, aku sudah memanggil ibunya Harry dengan Mom. Aku menghampiri pintu dan memmbukanya. Dan benar saja. "Tentu." sambutku dengan senyuman manis ku dan memberikan jalan untuk mereka masuk. Mereka membalas senyuman ku dan berjalan masuk. Kemudian Gemma menarikku untuk duduk bersampingan di tempat tidur. Mom Anne juga duduk disebelah ku. Aku diantara mereka. "Akhirnya kau datang juga. Aku sudah tidak sabar dari kemarin." ucap Gemma senang. 

"Benarkah?" tanyaku.

"Tentu Joce. Mom juga sudah menunggumu. Gemma bercerita kepadaku tentang mu. Kulihat foto mu dan Harry di twitter itu. Aku tadinya berpikir kau terlalu muda untuk Harry dan aku meragukan hubungan kalian. Tapi ternyata aku salah." jawab Mom Anne.

"Aku juga berfikir begitu. Saat Harry memberitahu kau masih SMA, aku terkejut. Tapi saat kau kesini dan Harry mengenalkanmu, aku sangat senang. Ternyata kau tak seperti yang kami pikirkan." sambung Gemma.

"Ku harap kau dan Harry selalu bersama." ucap Mom Anne lagi.

"Thanks Mom, Gemma, aku-" omonganku terpotong.

"Call me sister, please!" potong Gemma.

     Aku dan Mom Anne terkekeh. "Baik sister." ucapku. Gemma mengacak rambutku. "Aku tak menyangka ini semua." ujarku lagi. "Oh dear, aku justru berterima kasih juga. Karena mu, Harry bahagia sekali." ucap Mom Anne. Kami bertiga pun berpelukan. Aku sangat senang sekarang. "Mom, bagaimana kalau kita belanja?" usulku. "Ah, itu ide yang bagus." balas Gemma. Mom tersenyum dan mengangguk. "Tapi ini sudah sore." ucapku baru menyadarinya. "Tak apa. Kita belanja sepuasnya." sambung Gemma semangat. "Tapi kau tak lelah dear?" tanya Mom Anne. "Santai Mom. Aku justru bersemangat." jawabku dengan senyuman mengembang. "Mom, namanya juga perempuan. Kalau soal belanja sih ketahuan excitednya." bela Gemma yang memberika high five pada ku. "Okay, baiklah. Tapi kalau kau lelah, bilang pada kami ya?" ucap Mom Anne. Aku mengangguk. "Bersiaplah! Kami juga akan bersiap." ucap Gemma dengan semangat keluar kamarku. Mom Anne menyusulnya. 

************************************************************************

      Aku sudah siap. Kini aku menuruni tangga. "Whoaah, where will you going?" tanya Harry melihatku kaget karena aku begitu rapi. "Kenapa memang?" tanyaku menaikkan satu alis ku. "Jangan bilang kau mau pulang ke London?" tanya Harry. Aku melihat raut kepanikan diwajahnya. "Haha, you're funny brother. Tentu tidak. Kami akan pergi belanja. Benarkan sister?" sambung Gemma yang langsung merangkulku. Aku mengangguk mantap. "Aku ikut ya?" tanya Harry. "Kau tidak boleh ikut. Ini khusu para perempuan." sergah Gema tegas.

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang