Part 4: Just 5 Minutes

845 54 0
                                    

~Harry POV~

   Aku hanya terseyum-tersenyum sendiri. Ku lihat layar iPhone ku. Tertera nama Jocelyn Lynch. Aku tahu, The Boys memperhatikan aku sejak tadi dengan tatapan heran. "Hazz, kau kenapa?" tanya Louis. "Nothing." jawabku dengan tersenyum. "Kurasa kau mulai gila." sambung Liam lagi. "Ah, kalian seperti tidak tahu saja bagaimana orang yang sedang jatuh cinta?" ucap Niall yang muncul dari dapur dengan membawa setumpuk cemilan. "Really? Harry sedang jatuh cinta?" sambung Zayn yang baru keluar dari kamarnya. 

"Kau bisa liat efek jatuh cinta seperti apa bukan?" tanya Niall menunjukku.

"Apa? Aku tidak sedang jatuh-" omongan ku terpotong oleh Niall.

"Jocelyn, oh Jocelyn~" ucapnya dengan nada yang menjijikan menurutku.

"Wait, Jocelyn? Perempuan yang kau spesialkan saat acara M&G kemarin?" tanya Liam.

"Ah, kalian berisik sekali." gerutu ku.

     Aku langsung meninggalkan ruang tengah lalu menuju kamarku. Aku duduk dibibir kasur. Menatap screen iPhone lagi. Okay, aku rasa aku akan melakukannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Author POV~

     Harry memutuskan untuk menelepon Jocelyn. Jocelyn, yang sedang menyiapkan cemilan, meraih iPhonenya yang berada dimeja makan. "Halo?" sapanya.

"Hai Joce."

"Siapa ini?"

"Ini aku. Harry."

"Harry?"

"Iya, Harry."

"Wait, Harry yang mana ya?"

"Uhm, Harry Styles."

   Jocelyn terkejut. Dia tidak bisa mengatakan apapun. "Jocelyn?" panggil Harry. "Y-ya?" balas Jocelyn gugup."Well, jangan gugup begitu. Hahaha." terdengar suara tawa Harry.

"Apa? Aku tidak gugup." dusta Jocelyn.

"Benarkah?" goda Harry

"Iyaa. Oh ya, kenapa kau menelepon ku?"

"Okay, aku percaya. Tidak. Hanya bosan. Kau sedang apa Joce?"

"Oh, aku kira ada apa. Aku sedang menyiapkan cemilan. Aku akan begadang semalaman untuk mengerjakan tugasku yang sudah menumpuk seperti replika eifel. Kau sendiri?"

"Mengobrol dengan mu."

"Ah, ok-okay, you're right."

"So, kau sibuk besok?" 

"Mungkin hanya disekolah. Kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Ehm, aku ingin mengajakmu keluar. Boleh?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Jocelyn Lynch POV~

"Ehm, aku ingin mengajakmu keluar. Boleh?"

BOOOOOMMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

     Terdengar seperti sebuah ledakan ditelingaku. Harry mengajakku jalan keluar? Apakah ini mimpi? Ini pasti lelucon. Well, aku senang. Tapi.......... Fans. Aku takut dengan fans. "Joce?" panggil Harry. "Y-yeah?" balas Joce. "Do you hear me?" tanya Harry.

"Yeah. Of course. Well, I don't know."

"What? Oh, c'mon!!"

"Harry, aku-"

"Aku mohon. Aku ingin keluar dengan mu besok."

         Okay, dia memohon. Aku susah kalau ada seseorang memohon padaku. Apalagi nada bicara Harry sangat, sangat, sangat........ memohon. Kuharap dia tidak dengan mimik puppy face. "Well, okay. I'll go out with you." jawabku pada akhirnya. "YESSSS!!!!!!" teriaknya girang. "Sepertinya kau girang sekali aku mengatakannya?" tanyaku memberanikan diri menggodanya. "Tentu. Mana mungkin tak girang jika aku akan keluar denganmu? Gadis cantik dan manis." jawabnya.

Am I Lucky?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang