[21] Felix Bang

482 63 0
                                    

DOR

Hyunjin memejamkan matanya seiring teriakan-teriakan semakin kuat terdengar. Selang beberapa detik, ia kembali membuka kedua matanya, lantas bernapas lega saat melihat lobang kecil tercetak di lantai semen. Felix tidak benar-benar menembak kepala orang itu, tembakannya meleset.

Sedangkan disisi lain lapangan, Minho terkejut saat seseorang menepuk pundaknya.

"Sudah waktunya."

Minho mengangguk sekilas, lantas menjatuhkan almamater yang sedari tadi ia genggam ke lantai, lantas menginjaknya.

"Selesai?"

Minho dan beberapa orang yang baru saja sampai itu berjalan cepat mendekati Felix.

"Jatuhkan senjata api itu," perintah Minho pada Felix, dan langsung di lakukan nya.

Jaehyun menunjukkan kertas pada Felix, kertas berisikan surat penangkapan.

Felix tersenyum miris, lagi-lagi dunianya hancur. Felix berjalan ke arah Minho dengan perlahan, hanya pusing yang dapat ia rasakan.

"Kak Minho, maaf.." ucapnya saat sudah berada di hadapan Minho.

Grep

"Kak?" Felix terkejut saat Minho tiba-tiba menggendong tubuhnya tanpa berucap apapun.

"Jaehyun, kau urus dia. Hongjoong, tolong bantu aku menyetir mobil."

Jaehyun mengangguk dengan cepat, lantas memberikan kode pada rekannya yang lain untuk membantu membawa Kyuhyun. Kyuhyun pingsan, sepertinya akibat tembakan meleset tadi.

Sedangkan Hongjoong buru-buru berjalan mendahului Minho ke mobilnya, lalu membukakan pintu penumpang dan membantu Minho memasukkan Felix ke dalam mobil. Padahal ia bisa masuk sendiri.

"Kita kerumah sakit," bisik Minho tepat di telinga Felix.

••• Máscaras •••

"Fel."

Felix menatap Minho dengan ragu, ia takut melihat tatapan tajam Minho.

"Dugaan ku benar, Lee Felix, katakan apapun yang bisa membela dirimu nanti."

"Kita itu sama kak, sama-sama berpura-pura, kau juga pendosa."

Minho menarik napas panjang lalu menghembuskan nya, Minho tidak bisa mengelak, ia juga membohongi Felix.

Minho mengarahkan tangannya untuk membawa kepala Felix bersender pada pundaknya, "Apapun hasilnya nanti, kakak mempercayaimu."

Felix bergeming, ia tidak ingin mempercayai omongan Minho untuk saat ini. Lagipula, ia merasa pantas untuk mendekam di balik jeruji.

"Kak."

"Hm?"

"Felix izin tidur."

"Jangan, sebentar lagi kita sampai."

Minho memainkan rambut depan anak itu agar tidak tertidur, "Jangan menghitamkan rambutmu lagi, biarkan cantik seperti ini."

"Tidak ada spray di penjara," Felix menjauhkan tangan Minho dari kepalanya sambil terkekeh, ia benar-benar mengantuk sekarang.

"Jangan tidur, Lee Felix."

"Diam lah, kak. Aku mengantuk."

Kedua kelopak mata itu perlahan tertutup. Hanya satu yang Felix harapkan, hidupnya menjadi lebih tenang setelah ini. Ia lelah.

••• Máscaras •••

"Kak, maaf."

"Kaaak, Sam minta maaf."

Hyunjin terus berjalan mengikuti Chris kemanapun pemuda berkulit pucat itu pergi, sesekali memeluk lengan Chris walau terus berujung dihempaskan.

"Kenapa kau ikut masuk?!" Hyunjin menghentikan langkahnya karena Chris membentaknya.

"Karena aku ingin!" jawabnya dengan suara yang tidak kalah tinggi.

"Tapi ini kamar mandi, Hwang. Kau ingin mengintip ku?!"

Hyunjin sontak mengedarkan pandangannya, ia baru sadar bahwa mereka berada di kamar mandi.

"A-ah maaf," Hyunjin buru-buru keluar dari sana dan menutupkan pintunya.

Hyunjin memutuskan untuk menunggu sembari duduk di kasur Chris, pikirannya kembali pada kejadian beberapa jam lalu.

"Aku tidak paham," ucapnya lalu mengusak rambutnya sendiri dengan kasar.

"Felix itu siapa? terus kenapa kak Minho si ketos laknat itu tiba-tiba jadi polisi?!"

"Argh Hyunjin bodoh, kenapa kau tidak bisa melindungi Felix?"

Hyunjin yang merasa kesal dengan dirinya sendiri malah menendang bantal, guling, serta selimut Chris hingga terjatuh dari kasur, dan membuatnya berantakan.

Ia beranjak dari kasur lantas berjalan menuju kaca besar di kamar itu, lalu menatap dirinya sendiri dengan pandangan tidak suka.

"Kenapa kau malah ke kamar mandi sih? jadi terlambat kan..."

"Kak Chris jadi marah padamu."

Hyunjin keluar dari kamar itu meninggalkan kekacauan yang telah ia perbuat di kamar Chris. Hyunjin pergi ke dapur untuk mencari cemilan, mengikuti Chris membuatnya lapar.

"HWANG HYUNJIN, KAU APAKAN KAMARKU?!"

Teriakan Chris menggelegar tatkala ia melihat kamarnya berantakan, Hyunjin hanya memutar bola matanya malas dan kembali memakan keripik kentangnya dengan fokus.

"Salah sendiri mengabaikan ku."

••• Máscaras •••

Don't forget to voment, thanks for reading.

Máscaras | MinLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang