Kabarnya, kafe yang menjadi buah bibir di pantai bagian barat itu buka sampai pagi. Didirikan oleh 9 perempuan cantik, yang hanya akan tinggal selama musim panas di tahun ini.
Di suatu malam di awal musim, diiringi musik dan tarian khas Hawaii di ka...
Rame, enggak? Kalau enggak ... ya masa enggak gituloh, ges.. ayoklah, sesama once—khususnya dubu stan kita ramaikan lapak belum jelas ini.
Ayok????
Passing By present ...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pantai.
Adalah kabar baik bagi semua orang yang menantikannya, apalagi di musim panas + liburan.
Korea Selatan memiliki pantai-pantai yang cukup diminati banyak orang ketika musim panas tiba, salah satunya adalah pantai Sokcho. Pantai yang terletak di Sokcho-si ini menjadi destinasi liburan yang luar biasa menyenangkan. Selain karena pemandangan dan tempatnya yang indah, rupanya kabar bahwa penghuni di sana banyak yang tampan menjadi salah satu alasan para gadis dan wanita-wanita haus cinta memilih pergi ke sana.
Faktanya, itu memang bukan kabar burung—dengan catatan! Hanya orang-orang tertentu yang tahu di mana mereka tinggal.
Karena luas pantai, kadang orang-orang kecewa dengan ekspektasi mereka. Para lelaki tampan—yang di mana kebanyakan sebenarnya sudah unjuk di media sosial sebagai seleb tak dapat mereka temui dengan mudah.
Atau ... mungkin sebenarnya mereka saja yang kurang usaha.
"Bagaimana keadaan pantai?" tanya seorang lelaki berpakaian santai, duduk menghalangi jalan di depan pintu ruang ganti para penjaga pantai sambil menyipitkan mata. Matahari hari ini begitu terik, kacamata hitam mungkin ide yang baik jika kau ada di sana.
"Aman," jawab seseorang dengan rambut basah—Jung Jaehyun. Salah satu lelaki yang dikagumi banyak perempuan karena tampangnya yang sedikit tak masuk akal—alias sangat tampan. Kaos putihnya basah total, begitupun dengan celana renangnya yang pendek itu. Menyombongkan betapa bagusnya badan yang ia miliki, meski aslinya lelaki tersebut jarang berolahraga.
"Sekarang giliran siapa?" tanya orang si penghalang jalan—Yuta. Lelaki keturunan Jepang itu mengedarkan pandangan, sampai kemudian matanya menangkap sosok teman yang lain lalu tersenyum lebar. "Oi! Jungwoo!!"
"Iya, iya! Sekarang giliranku!" katanya mengalungkan peluit, kemudian berjalan menuju pos di mana para penjaga pantai biasanya memantau keadaan.
Yep! Betul sekali!
Yuta, Jaehyun dan Jungwoo adalah tiga orang dari sekian banyak lelaki lokal yang bekerja sebagai penjaga pantai di Sokcho. Pekerjaannya cukup mudah, gajinya juga lumayan untuk uang jajan tambahan.
Setelah menertawakan Jungwoo yang tampak ogah-ogahan karena tiba gilirannya, Jaehyun mendudukkan diri tak jauh dari posisi Yuta di atas kursi. Dia menyugar rambut basahnya dengan gerakan menawan, sangat sukses membuat Yuta mendecak iri di tempatnya.
