"Astaga, pangling sekali melihat Jongyeon Oppa meracik minuman," celetuk Chaeyoung disusul gelak tawa. Gadis itu meletakkan nampannya dan duduk di salah satu kursi sambil menunggu minuman yang akan disajikan, sementara Jongyeon sibuk menggerutu dengan tangan yang gesit di depannya.
"Kalau bukan karena Dahyun tidak masuk hari ini, aku pasti sedang berjemur sekarang," katanya merotasikan bola mata.
"Loh? Memang kata siapa aku tidak masuk?" tanya Dahyun tiba-tiba muncul di belakang Jongyeon—sukses membuatnya nyaris melompat di tempat.
Gadis dengan pakaian yang didominasi warna putih itu lantas terkekeh-kekeh sambil mengambil gelas baru, berniat membantu Jongyeon yang langsung memekik sambil menahan pergerakannya.
"Ada apa?"
"Jihyo yang bilang padaku, katanya hari ini kau istirahat. Kenapa sekarang malah mau bekerja?" tanya Jongyeon menggelengkan kepala. "Dia khawatir setelah mendengarkan ceritaku tentang kejadian kemarin, dan aku rasa memang sebaiknya kau istirahat."
"Ani, aku sudah tidak apa-apa. Lagipula, andai sekarang aku bertemu dengan Momo Eonnie atau Tzuyu, aku akan langsung menyelesaikan masalah kami."
Chaeyoung memiringkan kepala dengan raut bingung, sepertinya dia yang paling melewatkan banyak hal akhir-akhir ini. Akibat terlalu sibuk bersenang-senang dengan pacar baru yang sangat tampan.
"Masalah apa?"
"Ck, itu ada pelanggan! Jangan diam saja!" tegur Jongyeon memberi kode lewat gerakkan kepalanya. Chaeyoung menurut sambil mencibir, meninggalkan pantri kafe untuk menanyakan pesanan pada pengunjung baru mereka. "Pokoknya kalau kondisimu belum baik, jangan dulu bekerja."
Dahyun mengangguk pasti, dengan senyuman tipis, dia hendak melanjutkan kegiatannya yang lagi-lagi tertahan karena ulah Jongyeon. "Apalagi??"
"Meracik minuman menyenangkan juga, kenapa kau tidak membantu Chaeyoung saja?" tanya Jongyeon mengambil sebuah bunga palsu yang sempat Mina letakkan di atas kulkas, lalu menyelipkannya di daun telinga Dahyun. "Nanti kalau bingung buatnya, aku akan meminta bantuanmu."
"Alasan kami memanggilmu dengan panggilan Oppa itu karena kau punya sabuk hitam, tugasmu jelas bukan di sini," kata Dahyun membuat Jongyeon mencibir, "dan lagi ... ya ampun, aku baru sadar pakaianmu cantik sekali. Apa kau sekarang akan menjadi perempuan?"
Jongyeon mendesah kesal lalu mendekat ke Dahyun, dia menunjukkan sesuatu di balik bajunya sambil berkata, "Lihat baik-baik! Aku ini memang perempuan, dan setiap kali aku mengeceknya pun tetap perempuan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passing By
FanfictionKabarnya, kafe yang menjadi buah bibir di pantai bagian barat itu buka sampai pagi. Didirikan oleh 9 perempuan cantik, yang hanya akan tinggal selama musim panas di tahun ini. Di suatu malam di awal musim, diiringi musik dan tarian khas Hawaii di ka...