02

503 134 34
                                    

Yuk, absen!













***















"TUHAN MEMANG TIDAK ADIL!!"

Park Jihyo tersentak, tulisan tangannya jadi bergeser karena teriakan Chaeyoung yang sangat keras. Wajah kusutnya ditunjukan secara kentara pada Dahyun yang sedang duduk cemberut, baru saja kena sanksi karena memecahkan gelas dan nekat pergi mengerjakan tugas orang lain.


Chaeyoung langsung bungkam begitu Jihyo memelototinya, lalu dia memainkan jari telunjuk dan bergumam pelan, "Habisnya, Dahyun Eonnie baru keluar sebentar saja sudah dapat pengunjung tampan."


"Buat apa tampan kalau hasilnya dia memecahkan gelas?" tanya Jihyo meliriki Dahyun sinis. "Tugasmu di dapur, Dubu! Kenapa pergi ke luar?"


"Chaeyoung terus mengeluh kelelahan, Eonnie! Apa salahnya aku bantu sebentar?" tanya Dahyun melakukan pembelaan. "Mana yang lain? Mereka tidak bekerja?"


Jihyo menghela napas, dia memijat pelipis dan menjawab, "Kau tahu sendiri, Jongyeon Oppa sedang pemulihan. Kondisi Sana Eonnie juga belum membaik, ini hari pertamanya menstruasi."


"Lalu Momo Eonnie? Apa yang dia lakukan sejak kita tiba di kota ini?"

Begitu pertanyaan Dahyun terucap, orang yang dimaksud masuk ke ruangan Jihyo dan mendecak. Dia menatap malas semua orang yang ada di sana dan mengambil jaketnya.


"Malam ini aku akan membantu. Kenapa cerewet sekali, sih?" tanya Momo sambil berlalu. Dahyun menggeram, setiap mereka menemukan tempat baru, Momo selalu mendapatkan jatah libur paling lama. Tak peduli anggota lain bekerja dengan sangat keras, dia hanya mengacungkan minuman dan bersenang-senang dengan warga lokal.


"Kau harus minta maaf padanya," ucap Jihyo duduk di kursinya dan membuka buku laporan penjualan hari ini, "Momo Eonnie pasti mendengar ucapanmu."


"Aku memecahkan satu gelas saja kena hukuman, sedangkan dia yang enak-enakkan sejak awal kita pindah malah dibiarkan. Apa karena dia lebih tua dari kita, makanya kau memintaku untuk meminta maaf padanya?" tanya Dahyun tak terima. Chaeyoung yang awalnya hanya ingin berterima kasih pada Dahyun karena sudah membantu sambil sedikit bercanda dibuat diam mendengar perdebatan keduanya, gadis itu berdiri kaku di samping pintu dan bingung harus melakukan apa.

Passing ByTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang