11

384 110 47
                                    

Memikirkan Jaehyun memang tak ada ujungnya.

Dahyun sudah tak bertemu dengan lelaki itu selama beberapa hari setelah pernyataan sukanya yang samar. Yuta bilang Jaehyun mulai sering lembur di kantor, oleh karena itu dia juga sudah jarang terlihat jalan-jalan di pantai.


Jaehyun bekerja di salah satu perusahaan di Sokcho-si milik salah satu keluarganya, dia masih baru dan memiliki waktu luang yang cukup banyak sebelumnya. Itulah kenapa lelaki tersebut memutuskan untuk mencari uang tambahan selama musim panas ini.

Berbeda dengan sekarang, Jaehyun akhirnya menjadi karyawan tetap berkat kepercayaan dari pamannya. Hal tersebut membuat dia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dan rela bekerja lembur untuk menunjukkan yang terbaik dari dirinya.



Apa Dahyun bertukar kontak dengannya? Tentu.

Namun sayang, Jaehyun sulit dihubungi sejak disibukkan dengan pekerjaan. Membiarkan Dahyun di hari-harinya yang hampa, dan menggantung perasaannya yang entah kenapa jadi lebih antusias serta tak sabar untuk memberikan jawaban.


Akhir pekan ini, Jihyo sudah geram karena Dahyun jadi terlihat tak berselera ketika bekerja. Akhirnya dia meminta Sana untuk menghiburnya, supaya minimal gadis itu mau tersenyum dan bersenang-senang.

Dahyun sudah disuruh istirahat malah menolak, justru lebih memilih termenung di salah satu meja di ujung kafe dan merusak pemandangan. Jihyo geregetan.


"Dahyun-a?" Sana memberikan rangkaian kalung bunga sambil duduk di sebelahnya, kemudian meneguk soda di tangan yang lain dan mendesah pelan. "Kerjamu sudah selesai, 'kan?"


"Hmm, Mina Eonnie sudah menggantikanku tadi," jawab Dahyun mengangguk lemas.


"Utututu~ kenapa lemas begitu?" tanya Sana mencubit kedua pipi gadis tersebut dengan gemas, tak lupa dia memanyunkan bibir sebagai bentuk godaan. "Jihyo sudah memperhatikanmu sejak tadi. Augh, daripada mengganggu pemandangan dengan duduk-duduk sendirian di sini sambil melamun, mending bantu yang lain untuk meramaikan suasana."

Dahyun menoleh ke area dansa yang Sana tunjuk, di sana terdapat beberapa orang tengah menari sambil mengacungkan minuman.

Mirip dengan suasana kelab, bedanya di sini jauh lebih heboh dan didominasi oleh tawa yang menyenangkan.


"Ayo~ siapa tahu nanti bertemu seseorang."


"Doyoung?" tebak Dahyun menoleh ke Doyoung yang sudah tak malu-malu lagi untuk bersantai di kafe Twice. Lelaki itu kini tengah mengobrol dengan Haechul dan Taeyong, mungkin topiknya adalah sesuatu yang membosankan karena mereka tak kunjung beradu pandang.

Yah, dunia orang-orang yang punya bisnis.


"Kok Doyoung? Jelas-jelas dia cuma duduk," ucap Sana menggeleng, "maksudku yang lain, yang lebih tertarik untuk ikut menari. Sudahlah, jangan dengan anak itu, kerja kalian adu mulut terus. Pusing lihatnya!"


"Wow, sepertinya hanya kau yang tak mendukungku dengan dia," kata Dahyun menyalami Sana dengan anggukan yang pasti, "aku juga tak merasa cocok dengannya."


"Iya, sudah sana! Jangan sampai Jihyo menyuruhku dua kali untuk menegurmu." Mau tak mau akhirnya Dahyun bangkit sambil mengambil segelas tequila sunrise yang sudah Mina buatkan sebelumnya, bergabung dengan Nayeon dan Chaeyoung yang sudah bergoyang mengikuti irama musik di area dansa.

Passing ByTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang