"KAU BUKAN LEADER, BERHENTI MEMBUAT KEPUTUSAN!!!"
Bersamaan dengan air mata yang tak kunjung berhenti dari Nayeon, tiba-tiba beberapa lampu di belakangnya menyoroti vila keluarga Suh secara serempak. Semua orang menoleh, memicingkan mata karena cahaya yang terang guna memeriksa apa yang ada di sana.
Sebuah kapal yang cukup besar nan mewah terlihat dari kejauhan, disusul suara klakson yang membuat Nayeon tersentak karena sesuatu yang familier juga terdengar dari ponselnya. Dia membulatkan mata, apalagi ketika sadar bahwa seseorang yang ia kenal berdiri di sana sambil menempelkan ponsel ke telinga.
"Jihyo!"
Gong Yoo menyuruh Lucas menurunkan pistol, kemudian dia bersidekap saat kapal mewah itu berhenti tak jauh dari vilanya. Beberapa orang turun dari sana, belum lagi dari kapal-kapal yang jauh lebih kecil di sampingnya.
"Hell yeah, seharusnya aku biarkan saja mereka pergi," gumamnya malas.
Jihyo berlari dengan cepat lalu menghambur ke pelukan Nayeon, tak lupa memeriksa keadaan rekannya yang lain selagi Tzuyu sigap meminta orang-orang yang datang bersamanya untuk melakukan pertolongan pertama pada korban-korban yang tertembak.
"Dahyun! Di mana Dahyun?!" tanya Jihyo khawatir.
"Di kapal!" seru Sana. Jihyo menghampiri dan memeluknya dengan erat, dia tak henti-hentinya mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja—apalagi ketika gadis itu terus menyalahkan diri sendiri karena banyak orang terluka yang disebabkan olehnya.
"Tidak, Dahyun. Mereka semua akan baik-baik saja, jangan salahkan dirimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Passing By
FanfictionKabarnya, kafe yang menjadi buah bibir di pantai bagian barat itu buka sampai pagi. Didirikan oleh 9 perempuan cantik, yang hanya akan tinggal selama musim panas di tahun ini. Di suatu malam di awal musim, diiringi musik dan tarian khas Hawaii di ka...