I need another story
Something to get off my chest
My life gets kinda boring
Need something that I can confess'Til all my sleeves are stained red
From all the truth that I've said
Come by it honestly I swear
Thought you saw me wink, no
I've been on the brink, soTell me what you want to hear
Something that will light those ears
Sick of all the insincere
So I'm gonna give all my secrets awayThis time don't need another perfect lie
Don't care if critics ever jump in line
I'm gonna give all my secrets awayPetikan gitar, dentuman drum, dan permainan keyboard yang mengalun begitu indah dengan setia mengiringi suara khas milik Chaca. Kelompok terakhir yang tampil, sanggup menyita seluruh perhatian semua orang yang berada di ruang musik.
So tell me what you want to hear
Something that will light those ears
Sick of all the insincere
So I'm gonna give all my secrets awayThis time, don't need another perfect lie
Don't care if critics ever jump in line
I'm gonna give all my secrets awaySo tell me what you want to hear
Something that will light those ears
Sick of all the insincere
So I'm gonna give all my secrets awayThis time, don't need another perfect lie
Don't care if critics ever jump in line
I'm gonna give all my secrets away
All my secrets away, all my secrets away...Prookk Prookk Prookk
Priiiwuittttt
Suara tepuk tangan dan sorak sorai yang menggema di dalam ruang musik menutup penampilan kelompok Chaca. Dengan senyum kebanggaan, Bu Nada berdiri menghampiri Chaca yang masih berada di belakang mic.
"Ekhem... Oke, semuanya harap tenang," ucap bu Nada mengambil alih mic yang tadi digunakan Chaca.
"Ibu sudah mengambil nilai kalian semua, dan ibu bangga, karna ternyata... Kalian mengerjakan tugas ini bukan dengan rasa tuntutan, melainkan..." Bu Nada memberi jeda sejenak dalam kalimatnya, membuat seluruh murid menunggunya. "Menikmati permainan kalian, sehingga membuat ibu harus mengakui, ibu bangga dengan kalian semua karna bisa menikmati musik, dengan sebagaimana seharusnya."
Para murid langsung saling melempar senyum dan bertepuk tangan untuk pujian yang baru saja mereka dapatkan, tak terkecuali dengan Chaca, Steve, Sheila, dan Joseph. Mereka saling melemparkan senyum penuh arti terhadap satu sama lain.
"Oke, tenang sebentar anak-anak," Bu Nada mengangkat tangannya tanda perintah. "Ibu ingin meminta salah satu kelompok untuk maju mengisi acara pensi kenaikan kelas yang sudah rutin dilakukan setiap tahunnya di sekolah ini. Dan ibu akan meminta suara kalian untuk memilih kelompok siapa yang akan mewakili kelas kalian."
Para murid kembali melempar pandangan, sepertinya, mereka memiliki satu suara yang sudah bulat untuk diberikan pada Bu Nada.
"Bu..." Alex, sang ketua kelas, mengangkat tangan tanda ingin menyuarakan jawaban teman-temannya.
"Ya Alex?"
"Kelompok Chaca, Bu."
Chaca membelalakan matanya, mendengar jawaban sang ketua kelas yang terdengar sangat yakin, ia malah merasa takut untuk maju.
"Ngga bu, kelompok saya ga bisa." sahut Chaca cepat membuat Sheila, Steve, juga Joseph kebingungan, karna bagi mereka, tak ada salahnya untuk mengisi acara mewakili kelas mereka, bahkan seharusnya Chaca lah yang paling bersemangat, tapi kini malah Chaca yang menolak mentah-mentah tawaran untuk tampil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Friend Zone
Teen FictionIni terlalu sakit. Gue terlalu lemah. Dan gue mulai lelah. Bayangin lo jatuh cinta sama sahabat cowo lo sendiri Dan gue tau itu lagi booming banget di kalangan anak muda jaman sekarang. Tapi yang bikin lebih sakit itu tuh doi jatuh cintanya bukan s...