SHEILAPOV
"SHEILAAA!!" kudengar teriakan steve dari seberang sana. Tapi terlambat.
"Aaaa---" aku berteriak sampai sebuah tangan memegangi tanganku dengan erat.
"Pegangan shei!"
Suara itu.
Aku melihat ke atas , dan kudapati pangeran tampan itu memegangi tanganku begitu erat sambil berusaha menarikku naik. Tapi aku terlalu lemah , kurasakan tubuhku menghantam sesuatu yang keras , dan semua gelap. Hanya gelap.
*****
STEVEPOV
Joseph. Dia muncul dan gue hanya terpaku diam. Api cemburu mulai membakar gue lagi
"SHEILAAA!!!" Terdengar teriakan joseph mulai keluar dari mulut , dan gue lihat kini tangannya terlepas dari tangan sheila. Dengan segera gue berlari menghampiri joseph , dan gue melihat sheila sudah tergeletak tak berdaya di sping pohon besat di bawah sana. Tanpa gue sadari joseph sudah meluncur kebawah mendahului gue menghampiri sheila. Api cemburu itu makin membara dalam hati gue.
Gue mulai mencoba meluncur ke bawah dengan hati-hati , gue gak akan pernah mau kalah sama si joseph.
"Laaa..." panggil gue khawatir , tapi sayang , sheila benar-benar sudah tidak sadarkan diri.
Gue melihat joseph langsung menggendong sheila , tapi dengan cepat gue cegah , "Biar gue yang gendong dia"
Kata gue datar , dan langsung merebut sheila
*****
Detik demi detik berlalu. Gue hanya menegang dan makin menegang sampai seseorang datang menepuk bahu gue.
Chaca.
"Gimana sheila?kenapa dia bisa kaya gini?apa yang terjadi sihhh??!" tanyanya khawatir juga panik. Tanpa menjawab apa pun , gue bangkit dari duduk gue dan langsung memeluknya.
"Gue ga tau apa lagi yang harus gue lakuin sekarang cha, sheila kayak gini gara-gara gue. Dengan bodohnya gue cuma mikirin perasaan cemburu gue karna ngeliat joseph yang pertama nolongin dia , dan dengan bodohnya gue cuma diem di tempat dan mematung , gue ga langsung bantuin dia buat naik, dia jatoh cha. Dia jatoh dan membentur pohon , gue Ga visa jagain dia. Gue bego , gue bodoh" kata gue sambil mengerat pelukan gue ke chaca , kali ini gue rasa emang cuma chaca yang bisa ngertiin gue. Gue udah ga peduli lagi kalo emang harus ada orang yang tau gimana perasaan gue ke sheila , toh juga ini chaca , sahabat gue.
"Lo emang bego Steve" kata chaca dan kini gue rasakan dia membalas pelukan gue lalu membenamkan wajahnya di dada bidang gue dan mulai menangis. Gue tau , dia pasti takut kehilangan sheila.
*****
"Pasien mengalami luka yang cukup parah , benturan di kepalanya membuatnya tidak sadarkan diperkirakan untuk waktu yang tidak sebentar" kata-kata dokter masih terngiang di otak gue , dan sekarang di sinilah gue. Menatap sheila yang seakan tak bernyawa. Gue bener-bener ga bisa ngejagain dia dengan baik , bahkan tadi , yang mempertahankannya adalah joseph , bukan gue. Gue bodoh. Cemen. Air Mata gue mulai menggenang , gue ga ngerti kenapa belakangan ini gue jadi cowo alay , yang bentar-bentar ngefly ga jelas , terus bentar-bentar cemburu , terus tau-taunya melow sendiri , bukan cowo banget kan. Tapi inget , cowo juga punya perasaan , cuma ini kayanya guenya aja yang merasa masalah gue terlalu ribet dan berat , makanya jadi melow ga jelas gini.
Tapi sekarang , samar - samar gue melihat seorang cewe yang berdiri di sebelah gue. Sesegera mungkin gue menghapus genangan air mata yang akan segera meluncur dari mata gue

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Friend Zone
Teen FictionIni terlalu sakit. Gue terlalu lemah. Dan gue mulai lelah. Bayangin lo jatuh cinta sama sahabat cowo lo sendiri Dan gue tau itu lagi booming banget di kalangan anak muda jaman sekarang. Tapi yang bikin lebih sakit itu tuh doi jatuh cintanya bukan s...