10

3K 181 3
                                        

STEVEPOV

Chaca.

Gue bener-bener ga ngerti sama cewe satu itu. Dua hari yang lalu , saat kami pertama latihan band untuk tugas Bu Nada , ia tiba-tiba brubah jutek setelah kejadian hening yang berhasil ngebuat gue panas. Dan tau-taunya main ngilang gitu aja dari rumah Joseph , ninggalin gue sendirian. Terus dari kemaren susah banget dihubungin. Tumben-tumbenan seorang ChantikaPutri Andraini sama sekali ga update di socmed mana pun. Aneh banget kan tuh anak , seakan ketelen bumi tau ga. Kesel gue , bete gue. Cuma dia doang yang berhasil bikin gue binging seratus persen karna brubah seratus delapan puluh derajat. Sebel sendirikan guenya kalo dia ngilang.

"Steve"

Suara lembut itu mengingatkan gue kalo dia lagi ada disebelah gue sekarang

"Kita mau kemana sih? Ini bukan jalan me sekolah" katanya perlahan dengan penuh kelemah-lembutan. Dan gue sadar , ini emang bukan jalan ke sekolah.

"Steve , lo denger gue ga sih?" tanya sheila dengan nada yang mulai jengkel. Sheila. Iyalah sheila , kan gue selalu berangkat bareng sama sheila dan chaca , jadi berhubung chaca ngilang , cuma sheilalah yang ada dimobil ini bersama gue

"STEVE!" Katanya dengan sedikit berteriak sekarang. Gue hanya menerawang jalanan yang ada di depan gue , dan tiba-tiba sebuah ide cemerlang muncul di otak gue

"Gue punya ide" kata gue sambil tersenyum kecil

*****

"And here we are" kata gue sambil membuang nafas kecil lalu menyungging senyum lembut di bibir gue saat melihat pemandangan indah yang ada di hadapan gue sekarang ini

"Wow..." Suara kagum itu keluar dari mulut sheila "ini indah bangett" lanjutnya

"Iyaa , emang ini indah banget" kata gue sambil masih tersenyum

"Terus kenapa lo ngajak gue ke sini?" tanyanya polos yang cuma gue tanggapi dengan sebuah tatapan yang seakan berkata lo ga tau?

Tapi kayanya emang dia ga tau , karna tatapan gue hanya dibalas dengan sebuah kerutan di dahinya karna alisnya yang saling berpaut sekarang. Gue membuang nafas tanda kemalasan gue untuk menjawab , walau akhirnya tetep gue jawab "gue kan kalo sedih atau ada masalah selalu kesini la"

Gue melihat raut wajah sheila. Ia tampak masih mencerna jawaban gue tadi. Apa dia bener-bener ga tau kebiasaan gue yang satu ini?

"Perasaan gue pernah cerita ini deh sama lo" kata gue yang mulai kesal sendiri. Tapi sheila malah memasang raut wajah berfikir , sumpah gue bete. "Guekan pernah ngajak lo ke sini waktu itu la" kata gue dengan lebih sabar. Kenapa sih dia harus lupa hal yang satu ini? Ini kan hal yang cukup penting buat gue. Tempat ini terlalu indah untuk ditinggalkan, apa lagi untuk dilupakan. Semua yang ada disini terlalu manis buat gue , dan gue udah berjanji untuk tidak akan pergi dari sini

"Lo ga pernah cerita itu steve sama gue , waktu itu lo cuma bilang kalo lo suka sama tempat ini , itu doang" jelas sheila. Kali ini gantian gue yang berfikir, apaiya? taanya gue pada diri gue sendiri. Gue kembali mengingat-ingat apa aja yang udah gue lakuin di tempat ini. Dan , I got it! Ternyata disaat yang kedua,ketiga,dan seterusnya , gue hanya mengajak chaca ke sini tanpa sheila. Entah kenapa , tapi setiap gue mau kesini dan ngajak mereka , sheila pasti berhalangan untuk ikut

"Okeoke , sorry gue lupa lo jarang kesini" kata gue akhirnya

"Emang lo sering banget ke sini?"

"Lumayan , dan kayanya gue juga lumayan sering deh selalu ngajak lo"

Complicated Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang