HOLAAAA!!! Author balik lagiiii, semoga masih ada yang mau nungguin cerita abal ini sampe selesai yaaa...
Berhubung udah mau selesai, author minta comment kalian semua yaaaa:))
H-1
Pagi yang berawan menyapa Chaca hari ini. Seakan tau kegundahan yang dirasakan hatinya, awan kelabu sedikit demi sedikit mengusir keceriaan sinar mentari.
"Pagi kak Cherly,"
Pagi ini, Chaca dan kedua orang tuanya bersama-sama mengunjungi makam Kakak Perempuan Chaca untuk sekedar melakukan ritual perpisahan. Dan sekarang, Chaca seakan membutuhkan waktu sendiri untuk melepaskan diri dari Kakaknya yang selama ini tetap hidup dalam hatinya.
"Maafin aku ya kak," Chaca memandangi batu nisan didepannya dengan tatapan sendu.
Cherly Pirenta Andraini
"Maaf aku belum bisa ngegantiin kakak untuk mewujudkan cita-cita kakak. Maafin aku yang selalu ngerasa ga siap untuk tampil dipanggung besar seperti yang kakak mimpi-mimpikan sejak dulu."
Tes.
Chaca dengan cepat menghapus setitik kristal bening yang berhasil lolos dari matanya. "Maaf karna trauma aku yang mungkin berlebihan kak. Maafin aku untuk semua impian kakak yang jadi tertunda kak."
Tes.
Chaca kembali mengusap pipinya dengan kasar saat setitik kristal bening lainnya berhasil meluncur bebas dari matanya.
-Flashback On-
"Pokoknya nih ya de, Kakak mau jadi penyanyi terkenal dan hebat. Kakak mau nyanyi dipanggung besar kaya gitu nanti kalo udah besar."Mata Cherly kecil berbinar penuh harap saat kata-kata itu terucap.
"Kenapa kakak mau jadi penyanyi?" tanya Chantika kecil dengan polos.
"Ya karna penyanyi itu menghibur. Dan dia menikmati music. Kakak ga terlalu pingin sih jadi terkenal untuk punya banyak penggemar, tapi yang terpenting, suatu hari nanti kakak akan tampil dengan gaun putih yang cantik di sebuah panggung sederhana untuk menghibur orang-orang." Jawab Cherly penuh tekad. Chantika menganggukan kepalanya sedikit mengerti dengan penuturan kakaknya itu.
Kedua kakak beradik itu selalu akur dan jarang bertengkar. Mereka saling mengasihi satu sama lain, membuat orang tua mereka berbangga diri karna memiliki kedua anak gadis yang tidak pernah bertengkar.
Hingga hari itu tiba. Hari dimana Chantika melawan kakaknya untuk tetangga barunya. Rasty.
"Aku mau gaun itu juga Chantika" rengek Rasty pada Chantika. Chantika kecil menatap bergantian Rasty yang berada disampingnya dan Kakaknya yang berada disebrang sana –rumahnya-. Saat itu, Chantika sedang bermain di rumah Rasty yang baru tiga minggu menjadi tetangga sebrang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Friend Zone
Teen FictionIni terlalu sakit. Gue terlalu lemah. Dan gue mulai lelah. Bayangin lo jatuh cinta sama sahabat cowo lo sendiri Dan gue tau itu lagi booming banget di kalangan anak muda jaman sekarang. Tapi yang bikin lebih sakit itu tuh doi jatuh cintanya bukan s...