27A

2.1K 128 12
                                        

Hola!! Setelah sebulan gak update, hari ini author update panjangan dikit gaesss...

Vomments kalian selalu ditunggu ya :))

Enjoy~~~~

*****

"Aku sayang sama kamu Josh. Aku suka. Aku sayang. Aku tau mungkin ini aneh, apa lagi aku baru ngenal kamu selama beberapa minggu ini, atau mungkin sebulan, tapi... Aku cemburu saat kamu manjain Rasty, padahal dia pacar kamu. Aku pingin ada di posisi Rasty walau aku tau itu ga mungkin. Tapi disaat itu aku sadar, aku bener-bener jatuh cinta sama kamu Josh." Tutur Sheila panjang lebar. Kejujuran. Ya, hanya itu yang coba ia lakukan. Sedangkan Joseph, tenggorokannya seakan tercekat saat mendengar seluruh penuturan Sheila.

"Aku ngga akan minta kamu bales perasaan aku, apa lagi sampai ninggalin Rasty. Tapi aku cuma pingin kamu tau apa yang aku rasain Josh. Maafin aku karna udah lancing nyampein ini. Bahkan mungkin jatuh cinta sama kamu aja aku udah ga pantes." Sheila kembali menarik nafasnya, menguatkan dirinya untuk tidak meneteskan air mata nya didepan Joseph. Bahkan satu kata pun tidak keluar dari mulut Joseph. Walau tangannya masih tetap menggenggam tangan Sheila, bahkan semakin erat, tapi bibirnya terlalu kelu untuk menyuarakan apa pun.

Greekkk

'Kepada para pengunjung kami informasikan, masalah telah ditangani, dan listrik sudah kembali berjalan dengan baik. Mohon maaf atas ketidak nyamanan anda, atas pengertiannya kami ucapkan terima kasih."

Sheila kembali menghela nafas. Bianglala kembali berputar, ia masih menunggu Joseph mengeluarkan suaranya.

Kasih maaf bila aku jatuh cinta

Maaf bila saja ku suka

Saat kau ada yang punya

Jleb. Sheila menelan ludahnya susah payah, mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menahan tangisnya yang hampir tumpah karna Joseph tak kunjung mengeluarkan suara.

Haruskah kupendam rasa ini saja

Ataukah ku teruskan saja

HIngga kau meninggalkannya

Dan kita bersama

"Aku udah milih untuk ngasih tau kamu tentang apa yang aku rasain Josh, tapi aku gaakan nungguin kamu sampai kamu ninggalin Rasty. Karna aku tau itu ga mungkin. Sekali maaf. Maaf..." lirih Sheila bersamaan dengan berhentinya bianglala. Ia langsung meluncur keluar, melepaskan genggaman tangan Joseph. Air matanya sama sekali tidak tertahan lagi.

"Shei!!" Joseph ikut turun, menembus kerumunan orang. "Sheila!!" Joseph mengacak rambutnya frustasi. Ia menyesali menjadi lelaki yang begitu pengecut karna tidak berani menyuarakan apapun disaat gadis yang ia cintai menyatakan perasaan kepadanya. Oh, dan catat, ia baru menyadari bahwa ia mencintai Sheila saat melihat setitik air bening menetes kepipi mulus Sheila.

#

"Ih, apaan sih!" Chaca menghempaskan tangan Steve paksa saat pintu bianglala yang mereka naiki terkunci. Seperti tersihir hanya dengan skinship yang tadi terjadi karna genggaman tangan Steve, kini emosi Chaca seakan ingin meledak begitu saja.

"Ngapain sih narik gue kaya tadi? Kan ga enak sama yang lain. Lagian gue tuh mau naik bianglala ini sama Jo, bareng Jo, berdua sama Jo." Ujar Chaca dalam satu tarikan nafas, membuat telinga dan hati Steve ikut panas.

"Kenapa harus Jo?" Ucap Steve dingin, entah kenapa, tapi ia seperti tidak memiliki tenaga lebih selain untuk berbicara dingin dan datar.

"Yy-yaa suka-suka gue lah, orang gue maunya sama Jo." Balas Chaca sedikit gugup mencari-cari alasan yang tepat.

Complicated Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang