5

5.4K 712 100
                                    




Hinata menangis saat tahu jika dirinya benar - benar tidak menemukan SMA karasuno kebanggannya.  Semua anak touman menatap sedih, pasalnya mereka sudah di miyagi.  Namun yang di cari hinata tidak ada sama sekali. 

"Sho-chan mungkin saja namanya sekolahnya sudah ganti " kata nahoya, membuat hinata menatap lelaki itu.  Jantung nahoya berdegup kencang kala hinata memeluknya. 

"Hinata, kau bisa bersama kami sampai kapanpun.  Kami juga akan membantumu menemukan jalan keluar masalah ini " ujar draken mengusap lembut kepala hinata. 

"De demo, aku ada kejuaraan voli nanti..  " takemichi duduk di depan hinata meyalinkan jika semuanya akan baik - baik saja.

"Ayo makan bakpao " ajak mikey, wajah hinata sedikit terlihat senang.  Semua anak touman gemas sekali.  Nahoya dan souta memeluk hinata.  Yang lngsung di tarik paksa oleh baji dan hakkai. 

"Boleh makan banyak? " tanya hinata

"Ah boleh " ujar mitsuya mengacungkan jempolnya.  Meski hinata anak SMA tapi jika dalam dunianya sebenarnya anak touman juh lebih tua darinya.  Karena hinata lahir tahun 1996 sedangkan anak touman rata - rata lahir tahun 1990 an. 









Hinata duduk di sebelah hakkai dan mitsuya.  Semua karen tidak ada yang mau mengalah.  Draken dan takemichi sampai pusing sendiri.  Namun kini mereka malah seperti pria mesum yang terus melihat hinata yang makan dengan lahap. 

"Hinata kenapa bisa se cantik ini? " tanya hakkai

"Cantik?  Aku tampan!!!!  Tidak cantik! " kata hinata mendelik marah namun terlihat sangat lucu.  Mitsuya tah tahan memeluk hinata gemas.  Membuat mikey langsung menarik mitsuya agar menjauh dari hinata. 

"Hinata mau jadi pacar ku tidak? " tanya baji

"Pacar?  Apa itu?  " semuanya langsung tersentak.  Draken dan takemichi langsung melotot.  Bahaya sangat bahaya mengingat para pria ini mesum nya bukan main.  Mikey menyeringai membuat perasaan draken tak enak.

"Hinata hanya pelu jawab iya kalau ada yang minta jadi pacar " mulut chifuyu memang buaya sejati.  Memanfaatkan kepolosan hinata yang imut.  Namun semuanya nampak setuju saja dan malah senang sekali. 

"Hin-..... Hmpppp" takemichi langsung di tarik kazutora yang yakin jika mau menganggu acara ini. 

"Nani?  Takemichi daijobu?  " tanya hinata karena melihat takemichi di tahan kazutora yang sejak kapan datang. 

"Jaja hinata....  Mau jadi pacar kami tidak? " tanya hakkai lagi

"Pacar itu?????.... " semua langsung terpana wajah hinata imut sekali saat berfikir.  Draken mengusap wajahnya kenapa kelakuan para sahabatnya seperti ini sekali. 


"Soka!  Kenma dulu juga pernah bilang seperti ini.  Lalu shoyo jawab IYA...  Soka soka!  Pacar itu adalah istilah lain dari sahabat kan! " mau maran tapi hinata membuat mereka gemas.  Mau membantah tapi hinata terlanjur kegirangan. 

"Aaa benar " jawab draken yang sudah menahan tawanya.  Kasihan sekali fikirnya.  Mereka berusaha keras tapi yang di kejar dan yang coba di gapai tidak peka dan polos.  ..

"Ma jadi kau pacar kami sekarang hinata " ujar kazutora

"Ehhh!  Boleh juga,  jadi kita pacaran ya" wajahnya malah makin sumringah.  Hakkai dan chifuyu langsung pingsan tak sanggup melihat ke imutan di tambah kepolosan yang hinata pancarkan.









Skip


Waktu menunjukan pukuk 8 malam hinata lapar dan dia mau makan.  Takemichi juga ada urusan bersama teman sekolahnya.  Jadinya hinata berjalan keluar sendiri.  Matanya menatap berbinar penjual bakpao. 

Padahal dia sudah banyak makan tadi tapi entah kenapa dia lapar lagi.  Matanya menelisik setiap rasa namun aroma manis taiyaki membut hinata ingin kesana. 

"Paman taiyakinya 3 rasa, kacang merah, coklat dan kastar " ujar hinata





"Anak kecil bisa minggir sebentar?  " sebuah suara berat hinata tersentak saat melihat dua orang di belakangnya.  Seketika dia memilih menggeser tubuh kesamping. 

"Eh?  Kenapa anak kecil berkeliaran sendirian? " tanya pria dengan rambut di ikat dua

"Aku sudah SMA tahu!!!  Jangan bilang begitu hanya karena aku pendek! " hinata memalingkan wajahnya membuat dua pria yang menatapnya tadi bersemu merah.  Lucunya batin mereka, rasanya seperti melihat jelmaan terbaik dari dewa. 

"Ahahaha..  Gomene.  Namaku ran dan dia rindo " ujar ran memperkenalkan diri

"Orewa hinata shoyo " menjulurkan tangan dengan senyum manisnya.  Jantung rindou tak bisa di ajak bekerja sama.  Si jingga ini seperti matahari. 


Hinata menoleh ke belakang sambil menunggu taiyakinya.  Matanya seketika membesar saat melihat segerombolan pria yang pernah hinata tidak sengaja tabrak. 




"Eh? " ran menatap hinata yangberada di depannya sambil memeluknya.  Rindou melihat segerombolan preman jalanan yang menatap ke arah mereka. 

"Hinata kenal mereka ?" tanya ran

"Ssstttssss....  Aku pernah di kejar mereka tahu " ujar hinata agak gemetar.

"Memang shoyo melakukan apa? " tanya rindou mengusap kepala hinata, sial rambut hinata lembut sekali dan aromanya seperti jeruk. 

"Tidak sengaja shoyo tabrak lalu mereka mengejar shoyo " hinata semakin bersembunyi kala matanya dan para preman itu bertemu.  Meliht hinata yang gemetar rindou langsung menemui para brandalan itu. 









"Nanda Teme!!!! " unar si brandalan

"Kalian yang mengejar hinata?  " belum semoat di balas rindou menghajar mereka semua.  Ran menutup mata hinata agar tidak melihat adegan kekerasan di depan mereka. 

Selang beberapa menit para bra dalan itu langsung kabur.  Ran hanya luka di bagian wajah saja.  Tidak besar hanya luka memar. 


"Ran - kun apa bisa di  buka?  Mata shoyo jadi buram! " ujar hinata yang membut ran sadar dan langsung menarik tanganya.

"Huaaa rindou-kun daijobu? " tanya hinata melihat luka di sudut bibir rindou. 

"Gak papa kok ah pesanan hinata " kata rindou memberikan pesanan hinata.  Saat akan membayar tangan hinata di tahan oleh ran..

"Biar kami yang bayar " ran membayar pesanan hinata dan juga milik mereka. 













Ketiganya duduk di kursi panjang dengan hinata yang ada di tengah. 

"Kalian mau coba? " hinata menawari, ran menyeringai menarik wajah hinata,  mata hinata membulat kala sisi taiyaki yang dia makan di gigit oleh ran.  Bibir mereka bahkans edikit bersentuhan. 


"Enak " ran tersenyum tak mau kalah rindou memajukan wajahnnya.  Hinata yang masih syok itu lucu.  Rindou langsung menggigit sudut lain nya hingga hinat bisa merasakan bibir rindou. 







"HUAAAAA!!!!  " hinata menutup wajahnya

"Sudah malam kami harus pergi shoyo" ran mengusap kepala hinata

"Sampai jumpa lagi " rindou mencium pipi hinata di ikuti ran. 











"Huaaaa...  Kenapa mereka menciumku! " wajah hinata memerah

"Shoyo! " hakkai yang mengejutkan hinata

"Hakkai - kun" sapa hinata















Tbc

Nyasar ! Hinata Harem x Tokyo revengers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang