12. Banyaknya perubahan

1.7K 122 17
                                    

Di pagi hari yang cerah itu Alden berjalan masuk ke dalam gedung Kantornya, hari ini akan diadakan rapat mendadak dan itulah mengapa Cowok itu harus cepat-cepat ke Kantor. Jangan lupakan Bayu yang selalu setia di samping Alden.

"Lo cek laporan," Ucap Alden pada Bayu saat mereka tengah ada di koridor.

"Maaf Pak, tolong menggunakan bahasa yang formal aja karena kita lagi di Kantor."

Alden hampir lupa, cowok itu memang tidak terlalu suka memakai bahasa yang formal tapi kalau di kantor ia akan menggunakan bahasa yang formal agar lebih enak untuk di dengar dan bahkan terdengar sangat sopan.

Mereka kini telah masuk ke ruangan rapat dimana beberapa karyawan sudah menunggu disana dengan tertip.

"Selamat pagi," Sapa Alden ramah pada karyawan nya.

"Pagi Pak," Sambut mereka serentak.

"Saya gak punya banyak waktu nih, langsung aja kita mulai rapatnya."

Rapat kali ini akan membahas tentang kerja sama perusahaan miliknya dengan perusahaan Glorya dimana Alden meminta karyawan untuk bekerja sama dengan karyawan yang ada disana dan di tambah lagi Alden telah menanam saham di Perusahaan Glorya dan keuntungannya cukup besar.

"Bayu, kamu buat laporan baru setelah itu kasih ke sala satu staf yang ada dibagian keuangan."

Bayu pun langsung mengerjakan laporan baru detik itu juga, ia hanya menambahkan sedikit agar laporan itu benar-benar sempurna karena itu hanya berisikan data-data pengeluaran perusahaan dan modal yang dibutuhkan.

"Sebelum itu saya mohon ijin Pak Alden, perusahaan Glory meminta kita untuk menghadiri rapat di Singapura pada tanggal 25 Maret. Biaya transportasi akan di tanggung oleh Perusahaan itu," Ucap Bayu yang menghentikan aktifitasnya.

Alden langsung melirik tanggal yang ada di layar Handphone nya, itu berarti ia akan berangkat ke Singapura sekitar tiga hari lagi. Cowok itu menghela nafas pelan, ia merasa pekerjaannya kali ini semakin rumit.

***

Sekarang Alice membutuhkan orang yang bisa membuatnya merasa hidup kembali, ia pernah merasakan sakitnya terpuruk hingga akhirnya ia berhasil keluar dari keterpurukan itu. Dan Alice sudah sangat yakin bahwa ia memang sudah move on dari Alden.

Disaat Alice merasa hancur, Alden bahkan tak melirik gadis itu tanpa tahu apa yang telah ia rasakan hingga sehancur itu bahkan ia pernah berlutut di hadapan Alden untuk mengemis agar Alden tidak selingkuh. Tapi sekarang ia sudah tidak dengan Alden, butuh proses untuk menerima semuanya.

Hadirnya William di hidupnya benar-benar tak pernah ia sangka sebelumnya, William datang ke kehidupannya disaat Alice berada di titik terrendah. Hingga pada saat ini, William selalu berada di sisinya dan membantunya untuk bangkit kembali.

Di sore hari itu, keduanya memutuskan untuk pergi jalan-jalan. William yang berada di samping Alice itu, masih saja mengenggam tangan cewek itu dengan sangat erat bahkan tak melepaskannya.

Senyuman serta tawanya telah kembali semenjak ada William yang selalu menemaninya kemana pun bahkan cowok itu tak pernah membiarkan Alice pergi sendirian.

"Kamu gak capek kan?" Tanya William pada Alice.

Alice menggelengkan kepalanya sebagai isyarat bahwa ia tidak merasa lelah.

ALDEN  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang