14. Kenyataan

1.6K 94 9
                                    

"Kamu sama Alden kemarin malam?" Tanya William pada Alice.

Alice mengerutkan keningnya bingung, ia bingung darimana William tahu kalau Alice bersama dengan Alden malam itu.

"Kamu tahu darimana Will?" Tanya Alice penasaran.

"Aku lihat," Jawab William singkat.

"Aku sama Alden cuman cerita-cerita doang kok lagian," Balas Alice.

William memilih untuk diam dan tak menjawab ucapan Alice barusan. Cowok itu pun duduk di kursinya yang bertepatan di sebelah Alice.

Melihat sifat William yang seperti itu malah membuat Alice bingung, ada apa dengannya? Bukannya William sudah tahu bahwa ia dan Alden memang sudah selesai. Alice merasa bahwa William tidak suka dengan kehadiran Alden, entah apa yang membuat cowok itu bersikap seperti itu.

Alice melirik William sebentar, terlihat bahwa cowok yang berada disampingnya itu tengah sibuk berbicara dengan temannya.

Ia berfikir bahwa William mungkin saja cemburu tapi itu tidak masuk akal, mereka bahkan belum pacaran dan Alice berfikir bahwa William tidak ada hak untuk cemburu dan melarang-larangnya sekalipun mereka memang dekat.

Setelah pulang dari Kampus, Alice dan William pulang bersama tapi di perjalanan pulang cowok itu tidak banyak bicara. Tentu saja hal itu membuat Alice bingung karena biasanya William akan banyak sekali bercerita.

"Kamu kenapa sih Will diam terus?" Tanya Alice penasaran.

"Hm? Enggak kok," Jawab William tidak mau jujur.

"Kamu marah yah karena aku ketemu sama Alden?" Tebak Alice.

"Kamu masih ada rasa Lice sama dia?" Tanya William.

Alice menggelengkan kepalanya pelan.

"Kamu kan tahu Will aku sama Alden emang gak ada apa-apa lagi, lagian aku juga udah lupain semua yang terjadi sama aku."

"Iya Lice maaf yah karena aku udah bersikap kek gini," Ucap William sambil menghentikan langkahnya.

Alice pun ikut berhenti dan menatap William sambil tersenyum, ia menganggukkan kepalanya pelan dan kemudian menggandeng tangan cowok itu dengan mesra.

Cowok itu menghela napas legah karena ternyata Alice kelihatan tidak perduli dengan Alden, cewek yang ada disampingnya itu tampak biasa saja bahkan sekarang tengah menggandeng tangannya. Setidaknya tidak ada yang akan ia takutkan, William hanya berfikir bahwa Alice akan berubah pikiran ketika bertemu Alden.

"Pacaran tuh keknya enak deh, aku udah lama gak rasain."

"Ada enaknya dan ada juga enggaknya," Jawab Alice pelan.

"Yang seru tuh kalau pacaran ya paling pas lagi quality time terus study date dan staycation bareng pacar," Balas William sambil melirik Alice.

Alice tersentak kaget dan kemudian melirik William.

"Staycation?" Tanya Alice bingung dan William hanya menjawabnya sambil menganggukkan kepalanya.

"Emang kalau pacaran harus staycation yah?"

Alice tidak pura-pura bodoh, ia tahu semuanya dan ia hanya ingin tahu apa staycation yang dimaksud oleh William barusan.

"Sekarang tuh sistem pacaran udah beda kalik Lice," Kekehnya.

"Kalau gak staycation bareng pasangan, hubungan gak akan langgeng. Kamu percaya gak?"

Alice menghela nafas pelan.

"Entahlah," Jawabnya lesuh.

Alice seketika teringat ucapan Alden malam itu, ia tidak boleh lagi tidur dengan laki-laki lain karena setiap laki-laki itu berbeda. Alden mungkin saja bisa menjaga rahasianya demi harga dirinya tapi laki-laki lain? Bisa saja ia menyebarkan tentang hal buruk mengenai Alice dan itulah mengapa Alden memperingati Alice apalagi Alden hafal sifat Alice yang sangat plin-plan.

ALDEN  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang