6

6K 450 10
                                    

Author POV

"Sana hari ini,kau pergilah berkencan dengan salah yang ayah jodohkan buat kamu" kata appa sana mendadak di saat mereka sarapan.

"Boleh saja,tapi aku minta uang tambahan ya" kata sana pada appa nya,dia sudah benar benar tidak punya uang lagi.

"Ini appa berikan 300,cukup kan untuk ongkos dan uang makan hari ini,pilihlah salah satunya dan ajak lah mereka kencan,agar kalian bisa akrab satu sama lain" katanya memberikan uang lembaran dolar pada anak semata wayangnya itu.

Sana buru buru mengambil uangnya dan memasuki nya ke kantong,takut appa nya berubah pikiran,dia juga buru buru menghabiskan sarapan nya dan langsung berangkat kerja.

Suasana sekolah tampak seperti biasa, bahkan Tzuyu kelihatan sangat fokus pada pelajaran sana,bukan hanya mata pelajaran nya,guru lain juga membicarakan tentang nya di ruang guru tentang betapa pintar nya dia,sana hanya pura pura mendengar,dia tidak pernah kau bergabung dengan kolega nya wajar saja dia merasa begitu,dia kan anak pemilik tempat ini.

Dia sedang makan siang sambil berkonsentrasi agar bisa tetap tenang dan tidak memarahi para guru lain yang tengah bergosip ceria di ruang guru,sampai akhirnya ponsel nya berdering, membuat para guru lain nya memandangi nya,dan dia mengambil ponsel miliknya itu dan membaca pesan dari appa nya.

Appa : sana~ya bukan kah kau sudah ayah suruh memilih kencan mu hari ini.

Sana mengeluarkan suatu suara dari dalam perutnya,dia seperti nya lupa akan percakapan dengan ayah nya pagi tadi.

Sana : ah Gomen...aku lupa,hari ini aku banyak sekali pekerjaan,apa bisa di jadwalkan hari lain?

Appa : kau itu sungguh ceroboh,tidak bisa begitu, appa sudah memilih kan nya untuk mu.

Sana : kenapa se enaknya begitu sih,pokok nya aku tidak mau,sampai kapan sih appa bisa berhenti mengatur hidup ku ini?.

Appa : kau tidak bisa menolaknya, lagi pula appa kan sudah memberikan ku uang hari ini,tepati janji mu,itu sekarang salah satu nya sudah menunggu mu di tempat parkir,kau tinggalkan mobil mu,appa akan menyuruh orang mengambil nya,selamat bersenang-senang.

Sana menggenggam tangan nya keras keras pada pegangan ponsel nya sampai tangan terasa sakit,dia berpikir keras apa dia harus kabur saja sekarang,tapi sudah terlambat kan kalau appa sudah bilang begitu.

Akhirnya dia bangkit tanpa pamit dengan koleganya,wajahnya merah saking marah nya sambil berjalan,dia melihat Tzuyu sedang mengobrol dengan salah satu murid yang belakangan ini kelihatan akrab dengan nya.

Sana menghentakan kaki nya kearah Tzuyu yang sedang asik mengobrol dengan Nayeon,kakak kelas yang amat ramah dan seru diajak bergosip.

'pasti dia,siapa lagi' pikir Sana menghampiri Tzuyu mau tidak mau,Tzuyu menoleh mendengar langkah berat dari arah berlawanan, menyadari kehadiran dosen galak yang berjalan kearah nya itu.

"Wah Tzu,ibu Sana ngapain tuh kesini? Mana mukanya galak banget lagi" kata Nayeon agak ketakutan.

" Ga tau eonnie,kita pergi aja yuk...cari tempat lain deh,disini ga aman" jawab Tzuyu meraih lengan Nayeon.

"Hey Chou Tzuyu tunggu" panggil sana, membuat Tzuyu dan Nayeon terpaku tidak bergerak.

"Siang Bu" sapa mereka berdua.

"Ga usah banyak basa-basi,buruan keburu panas ini" kata Sana lagi.

Tzuyu melempar pandangan tanya pada dosen itu,dan Nayeon bergerak bingung lalu memutuskan pergi.

" Mau kemana Bu?" Tanya Tzuyu saat mereka berdua.

"Udah deh ga usah banyak omong" kata sana menarik tangan Tzuyu agar mereka bisa segera pergi.

Tzuyu hanya menurutinya,mereka pergi kearah tempat parkir dan kini menuruni tangga,tapi ada seorang pemuda di sana duduk di cap depan mobil sport nya,Tzuyu tidak mengenalinya,kalau dari baju seperti bukan anak kuliahan. Sana terdiam berusaha mengenali wajah pemuda itu,apa lagi pemuda itu menghampiri nya dan sekarang berdiri di depan nya.

"Ah benar,kau Mina kan?" Kata cowok itu dia agak sedikit melehoy dan menjijikan.

" Aku bukan Mina,nama ku sana,kau bambam kan?" Tanya Sana.

" Ah iyaaaa,maksudku Mina...minat...ozak" bambam berusaha mengingat nama panjang Sana

"Minatozaki Sana" lanjut Sana.

"Iyaaa itu...appa mu menyuruh ku menjemput mu" jawab bambam.

Sana kelihatan mau muntah dengan gelagat nya,sedang Tzuyu menahan tawa nya di sebelah nya.

" Sayang nya aku sudah meilih Tzuyu,dari keluarga Chou sebagai kencan ku hari ini, seperti nya appa tidak menerima pesan ku" kata sana buru buru berbohong.

"Eh,tapi aku tidak tahu apa-apa" kata Tzuyu tiba-tiba.

Sana melempar pandangan galak padanya menyuruh nya diam,tapi Tzuyu berpikir seperti nya lagi lucu kalau membiarkan mereka.

"Yah kalau kau ingin memilihku kenapa mendadak,aku sudah ada janji dengan orang lain,aku harus pergi" Tzuyu.

Sana mencoba meraih tangan nya tapi Tzuyu buru buru menepisnya dan segera pergi begitu saja,meninggalkan sana yang terus menerus memanggil namanya.




Dosen Killer (Satzu) 🔞 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang