17

4.9K 378 10
                                    

Besok nya.

Sana bangun dan kepalanya berat sekali,dia mencoba mengingat semua kejadian kemarin dan menyesali nya.
Dia harus bisa mengontrol diri di saat mabuk seperti itu,yg membuatnya takut adalah melakukan sesuatu yg akan di sesalinya.

Dia kembali merebahkan tubuhnya,ponsel nya berdering di sampingnya dengan malas dia meraih dan membaca pesan dari Jin tungangannya itu.

Jin akan datang untuk menjemput nya kerja hari ini,dan dia hanya menjawab singkat 'Ya' pada tungangannya itu.

Dia langsung mandi dan bersiap dalam waktu 1 jam dan langsung turun untuk sarapan,sang ayah sudah ada disana,dia tampak membaca sesuatu dari kantor dan dahinya berkerut.

Sana duduk mengambil makanan nya sambil membalas pesan jin.

"Keluarga Chou itu" gumam sang ayah.

"Apa?" Tanya sana menoleh pada ayahnya.

"Mereka gila! Memblokir beberapa calon cabang perusahaan kita,dan mendapati beberapa rekan yg baru ingin ayah ajak kerja sama" kata ayah sana.

"Oh, kupikir apa" jawab sana.

Sang ayah menatap sana tajam seolah dia itu anak durhaka.

"Kenapa kau biasa saja hah?" Tanya sang ayah.

"Bukan kah appa bilang sendiri,bahwa keluarga Chou memang sangat terpandang,bahkan diatas kita kan,karena itu appa tadinya ingin menikahkan ku putri nya"

"Yah,tapi kan jin datang,dan kau itu normal kan,koneksi jin di Asia tak kalah bgs dengan Chou"

"Dia meninggal kan aku,membuat ku trauma dan anak dari Chou itu datang menarik perhatian ku appa" kata sana.

"Anak ku Sana...kau hanya kecewa tapi Jin sudah datang kembali,melamar mu kalian akan punya keluarga normal, memberikan ku cucu yg banyak"

Sana tidak menjawab apapun.

"Lagi pula,dia hanya seorang murid,itu dan dia bahkan jarang membawa putrinya itu ke sebuah acara,kenapa kau tiba-tiba punya perasaan seperti itu"

Sana kembali diam tapi dia berpikir.

Tzuyu memang seorang yg baru dalam hidup nya,dia masih ingat bagaimana dia datang di hari pertama nya dengan terlambat,dan hampir menabrak mobil nya juga.

Dan waktu sana tau bahwa mereka di jodohkan,mau tak mau dia jadi sering memperhatikan nya,gadis cantik pintar dengan wajah polos,bagi sana saat perasaan mulai datang,sulit sekali baginya untuk tidak memperhatikan Tzuyu,ada sesuatu di diri nya yg seperti magnet yg selalu membuat sana tertarik.

Dia masih memikirkan gadis itu bahkan sampai dia di dalam mobil bersama jin.

Dia bersandar menatap langit bahkan langitnya menampilkan wajah Tzuyu membuat nya tersenyum.

"Sayang kita sudah sampai nih"kata Jin.

San menoleh tersadar dari lamunan nya.

"Nanti pulangnya aku jemput lagi boleh?" Tanya Jin meraih wajah sana dengan lembut, dan sana mengangguk,jin menghampiri wajah sana dan melumat bibir sana beberapa detik lalu melepaskan nya mengecup pipinya untuk terakhir kalinya.

Sana mengambil tas nya dan keluar mobil menangkap sosok jangkung yg juga baru keluar mobil sebrang nya,sana dan Tzuyu berdiri saling tatap berseberangan,sana melihat kearah supir dan tampak gadis yg waktu itu di lihatnya sedang berduaan dengan Tzuyu di apartemen nya.

Sana mengambil tas nya dan keluar mobil menangkap sosok jangkung yg juga baru keluar mobil sebrang nya,sana dan Tzuyu berdiri saling tatap berseberangan,sana melihat kearah supir dan tampak gadis yg waktu itu di lihatnya sedang berduaan dengan Tzu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu melambai pada sang gadis sebelum mobilnya pergi meninggalkan nya.

Dan dia langsung berjalan sebelum sana melangkah.

Awalnya Tzuyu mengira sana akan mengejarnya tapi tidak,sana malah seperti tidak menganggap nya ada,dia sibuk membalas sapaan para murid di pagi hari itu tanpa mengubris Tzuyu.

Bahkan kelas nya berlangsung biasa saja,sana jelas terlihat dak mau memandang Tzuyu sama sekali,tapi hal itu justru membuat Tzuyu gerah apalagi semalam mereka hampir melakukan sesuatu.

Tzuyu nekat menggunakan ponsel nya di tengah aktifitas kelas sana,sana mau tak mau menatap nya dengan tajam,tapi Tzuyu malah tertawa membaca pesan di ponsel nya dari balik meja nya yg dia sembunyikan walaupun tidak.

"Nona Chou,kalau kau masih mau ikut kelas ku sebaiknya kau berhenti memain kan ponsel mu,atau kau bisa pergi meninggalkan kelas sekarang juga bila keberatan" kata sana menatap nya.

Tzuyu menoleh dan mengangguk.

"Oh,okay" katanya sambil lalu bangkit dan pergi keluar kelas.

Wajah sana merah saking menahan marah nya,dia juga bangkit mengejar Tzuyu.

" Dan ini juga yg terakhir kalinya kau ikut kelas ku,kau paham" kata sana bersender diambang pintu kelas nya,saat Tzuyu tengah berjalan dan lalu berhenti.

"Aku membayar mahal masuk sekolah ini, dan tidak dapat pelajaran? Apa bayaran sekolah nya akan di kurangi" kata Tzuyu.

"Diam! Atau aku akan bicara ke wali kelas mu,agar kau di skors,jangan coba coba melawan ku" gertak sana sambil lalu dia membanting menutup pintu kelas .

tbc

Dosen Killer (Satzu) 🔞 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang