"Oppa apaan sih Dateng Dateng main peluk peluk cium cium aja" gertak sana pada sosok pria di kantor nya.
"Aku kangen sama kamu lah san aku dah pulang,kamu ga seneng apa aku pulang?" Kata pria itu kembali memeluk sana.
Sana mendorong nya sekuat tenaganya.
"Oppa Kemana aja 3 bulan ini?" Sana.
"San,aku kan udah bilang sama kamu,aku ada urusan bisnis,kamunya kenapa blokir aku? Aku chat tiap hari ga ada balasan,aku telepon nomer kamu ga aktif"
"Aku ganti nomer" sana.
"Aku tuh kangen banget sama kamu,ya Tuhan aku ga bisa hidup tanpa kamu san"
Sana menatap sosok pria jangkung bertubuh tegap itu dan bingung harus berbuat apa, Seok Jin adalah pacar nya,mantan sebenarnya,karena seingat Sana,Jin dan dia itu bertengkar dan putus 3 bulan lalu.
Jin dan sana bertengkar karena sana memaksa ikut dengan nya,tapi Jin menyuruhnya menunggu disini,dan berjanji akan segera pulang dan melamar nya.
Jin memang sengaja pergi karena dia harus menyelesaikan pekerjaan,dia ingin menikahi sana dan memberikan sesuatu yang spektakuler untuknya.
"Oppa tau dari mana aku disini?" Tanya sana.
"Ya dari appa kamu lah" jawab Jin
Sana mengernyitkan dahinya sambil berpikir 'apa apaan kakek tua itu?'
"Ya tapi oppa,kita tuh udah putuskan,oppa yang ninggalin aku"
"San,aku ga ada niatan buat ninggalin kamu,kamu nya aja yang keras kepala,nih sebagai bukti cinta aku ke kamu,aku itu kerja di sana 3 bulan itu cuman biar bisa beli ini buat kamu"kata Jin dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celana nya.
Tersenyum layaknya seorang gentleman dia pun bersujud dan memperlihatkan sebuah kotak berwarna biru dan membukanya.
Sana terkagum melihat nya,itu adalah cincin yang indah,dan di balut dengan 2 berlian yang sangat cantik.
"Waktu aku lihat cincin ini,aku langsung inget kamu,tapi harganya mahal hampir 50ribu US dolar,dan aku giat banget bekerjanya cuman buat ini,aku ga bisa ajak kamu Karen ini kan mau di jadiin kejutan" Jin
" Sana Minatozaki Will you marry me" kata Jin lagi mantap.
Sana ingin menolaknya,dia sudah tidak mencintai Jin,baginya keputusan jin tidak membawanya ikut sudah fatal,dan dia juga sudah move on,dia yakin dia mencintai Tzuyu.
'tapi cincinnya kiyowo....' pikir nya lagi.
"Aku belum bisa kasih jawaban,tapi aku pegang dulu cincin nya ya" kata sana.
" Tapi kamu masih kasih aku kesempatan lagi kan san?" Tanya jin agak takut menatap sana.
"Pokok nya aku butuh waktu,sekarang oppa anterin aku pulang dulu,aku ga bawa mobil" kata sana.
"Trus kamu kesini naik apa?" Tanya jin bingung.
"Diantar teman,ya udah buruan jangan banyak tanya!" Sana.
Jin mengangguk dan menawarkan lengan nya dengan gentle pada sana,sana yg merasa risih mau tidak mau mengaitkan lengan nya juga dengan terpaksa.
Jin tersenyum puas,dan mengecup kepala sana lalu mereka pergi bergandengan tangan dan murid murid memerhatikan nya semua.
"Wah serasi banget,mana cowok nya ganteng banget" bisik murid murid lain nya.
Ternyata bukan cuman cincin yang membuatnya takjub,jin membawa nya sana ke tempat mobil nya di parkir.
"Ini mobil oppa?" Tanya sana.
"Iya" jawab Jin Bangga.
" Kok beda sama yang aku lihat,waktu itu" kata sana lagi.
"Memang nya kamu pernah lihat aku?" Tanya Jin bingung.
"Iya, beberapa hari lalu di mall,tp mobil nya yg aku lihat oppa warna merah,bukan yang ini" sana.
"San,mobil aku banyak kan kamu tahu,dan kenapa kamu ga panggil aku,kalau kamu lihat aku"jin.
"Oppa nya udah jauh,lagi nyetir aku lihatnya" jawab sana.
Jin mengangguk,dan mempersilahkan sana masuk,Lalu dia pun masuk ke mobilnya.
"Kamu ga mau ke mall dulu? Beli tas atau sepatu gitu? Biasanya kamu kan pingin tas keluaran terbaru,kemarin aku lihat ada keluaran terbaru,kalau kamu mau,kita beli semua yang kamu mau" kata jin tersenyum mengingat sana sangat hobi berbelanja,sampai pernah dia menemani nya belanja tuh si jin sampai ketiduran.
"Aku udah beli oppa" kata sana.
"Beli yang lain ga mau?" Kata Jin.
"Kaya nya aku lagi ga mood berbelanja deh hari ini" jawab nya
"Oke...kalau gitu kita ke rumah kamu,jangan lupa pasang seat belt nya"
******
Tzuyu akhirnya pulang, sekarang sudah jam 5 dan dia menghabiskan waktu nya berputar putar kota sambil menangis.
Tapi dia kembali terkejut saat membuka pintu nya lagi.
"Oppa ngapain disini" katanya saat melihat oppa minggyu.
"Galak amat,sini duduk oppa mau ngomong" kata minggyu.
"Kamu,kenapa habis nangis? Siapa yang buat kamu nangis? Bilang sama oppa" minggyu.
Tzuyu pun bercerita tentang apa yang baru saja dialami nya,minggyu mendengarkan adik kesayangan nya itu sambil mengusap punggungnya.
"Oppa tau,keluarga nya kembali membatalkan pertunangan kalian lagi,kali ini oppa udah appa udah kehabisan kesabaran,kita juga udah mutusin kontrak kerja sama kita,appa dan oppa merasa di permainkan" minggyu.
"Oppa kesini mau bilang ini ke kamu,oppa tahu kamu suka sama Si sana itu,tapi sebaiknya kita sudahi saja" minggyu.
Tzuyu pun kembali menangis kali ini dia menangis di bahu kakak nya.
TBC
110 Vote For Next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer (Satzu) 🔞 End
Mistério / Suspense"Kamu itu Murid Baru! Harus nya Kamu datang nya lebih Awal,sekarang duduk" Sana. 'Gila Galak amat nih Dosen,padahal Cantik' Tzuyu