Bismillah...
Assalamu'alaikum wr wb._Happy Reading_
Satu minggu kemudian..
Pagi ini, Diara sudah rapi seperti biasanya. Tapi kali ini beda, ia membawa semangat barunya ke sekolah. Kini Diara sudah mempunyai teman, perlahan ia mulai bebas dari rasa kesepian. Sekarang hari-harinya terasa lebih menyenangkan. Diara mulai pandai berkomunikasi dengan orang sekitar, bahkan sekarang ia sudah berani pergi keluar rumah tanpa ditemani Oma dan sopirnya.
"Pagi, Oma," suara cemprengnya itu membuat Oma Rina tersenyum dan menoleh ke arah cucunya.
"Pagi, Sayang. Semangat banget kayanya hari ini," sambut Oma Rina.
"Iya, dong. Diara kan udah punya temen. Diara langsung berangkat yaa, Oma, assalamu'alaikum. Tenang aja Oma, Diara berangkat sama Queena dan Chessa." Pamitnya sembari mencium punggung tangan Oma Rina.
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati, Sayang," ucap Oma Rina.
"Cucuku sudah beranjak dewasa. Rasanya baru kemarin aku menggendong tubuh mungilnya, semoga kebahagiaan berpihak kepadamu, Sayang," batinnya.
...
Diara, Queena, dan Chessa berangkat diantar sopir pribadi Chessa menggunakan mobil sedan berwarna hitam.
Tepat pukul 06:45 WIB mereka sampai di sekolah. Dengan terburu-buru ketiganya berlari menuju kelas, karena 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi.
"Ayok gaiss, keburu telat!" teriak Chessa yang berlari paling depan.
"Chessa, tungguin!" keduanya menyusul Chessa.
Nggak ada adegan nabrak cogan kok gaiss wkwk. Tapi nanti mungkin ada, nanti yaa.
Ketiganya berhasil masuk kelas dan duduk di bangku masing-masing sebelum bel masuk berbunyi. Untung saja tidak telat.
"Diara, jangan lupa nanti tugasmu narik uang kas, yaa," ucap Rama mengingatkan."Siapp, laksanakan," sahut Diara.
Kringgg!
Jadwal pelajaran kelas X IPA 1 pada jam pertama adalah matematika, dengan Pak Tono sebagai guru pengajarnya. Pak Tono adalah guru tegas, yang dinilai galak oleh sebagian siswa.
15 menit setelah bel berbunyi, tidak ada tanda-tanda kedatangan Pak Tono. Padahal biasanya Pak Tono adalah guru yang selalu datang tepat waktu, bahkan sebelum bel pergantian pelajaran Pak Tono sudah berada di depan pintu kelas yang akan diajarnya. Mirip guru siapa nih? Ada ngga yang pernah diajar guru kaya Pak Tono?
"Gaess, tumben, nih pak Tono kaga nongol. Biasanya gercep banget 'kan?" ucap Endro yang sedang duduk menghadap ke belakang, tepatnya menghadap Diara dan Queena.
"Sengaja kali, ngetes kelas kita bisa terkondisikan apa engga," sahut Diara.
"Kalo jarum panjang itu sampe di angka enam, itu guru kaga nongol ... fix, jam kosong," ucap Endro menunjuk jam dinding yang ada di kelas.
15 menit kemudian...
"Tuhh, lihat woy! Jarum panjangnya udah di angka enam, berarti kita jamkos, nih." Endro bersorak kegirangan.
"Ssttttt ... jangan seneng dulu," ucap Queena.
"Eh mumpung jamkos nih, aku mau nagih uang kas." Diara beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Diara || On Going
Novela Juvenil~FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA~ "Jika memang cinta itu benar adanya, maka tidak seharusnya egois ada di antara kita." ~Diara Ardinata~ "Maaf jika aku mengemas cinta di tempat yang tidak selayaknya. Membawa sejuta keegoisan, yang mungkin bagimu itu men...