_Happy Reading_
Ruang BKSaat ini Wisnu and the geng sudah berada di ruang BK. Sebelumnya mereka sempat saling lempar pertanyaan, karena merasa tidak melakukan kesalahan yang membuat mereka harus berurusan dengan guru BK.
"Pak, kok kita dipanggil ke sini? Emang kita salah apa, Pak?" tanya Wisnu.
"Mau tau aja apa tau banget?" Pak Noval bertanya balik.
"Serius, Pak." Wisnu memasang ekspresi datarnya.
"Siapa di antara kalian yang dekat dengan Sella?" tanya Bu Resti.
"Saya," sahut Wisnu.
"Oh, jadi kamu yang telah menghamili Sella?" Pak Noval menatap serius ke arah Wisnu.
"Enggak, bukan Wisnu, Pak. Wisnu memang pernah dekat dengan saya. Tapi, itu dulu waktu kelas sebelas," kata Sella.
"Lalu siapa? Tadi kamu bilang laki-laki itu anggota geng ini. Dari mereka semua, yang paling badass kan dia." Pak Noval menunjuk ke arah Wisnu.
"Gila! Lo ngelakuin itu?" tanya Gilang pada Wisnu.
"Bukan lah! Gua emang badass, tapi bukan berarti gua bisa ngelakuin hal bodoh itu," ucap Wisnu membela diri.
"Gua emang pernah hampir ngelakuin hal bodoh itu, karena gua kesel sama lo, Sell. Gua kesel karena lo gak pernah nerima cinta gua, di hati lo cuma ada Dio, Dio, dan Dio."
Wisnu larut dalam pikiran yang membuatnya melamun. Ia tak habis pikir, siapa yang telah berbuat hal bodoh itu kepada Sella? Tentunya Wisnu tak akan tinggal diam setelah tau siapa pelakunya. Mengapa Wisnu masih peduli dengan Sella? Apakah ia masih mencintai Sella?
"Sekarang kalian jawab jujur! Siapa di antara kalian yang telah menghamili Sella?" tanya Pak Noval tegas.
Tidak ada jawaban. Mereka hanya saling lempar pandang karena memang bukan mereka pelakunya. Benarkah mereka semua tidak ada kaitannya dengan hal yang terjadi pada Sella? Dari gerak-gerik mereka, Pak Noval menaruh curiga pada seorang siswa yang duduk paling pojok di kursi itu.
"Saya memang tidak bisa membaca isi hati dan pikiran kalian. Tapi, saya paham gerak-gerik kalian. Saya bisa membedakan mana yang tenang dan mana yang berpura-pura tenang," ujar Pak Noval.
"Chiko."
Sontak hal itu membuat sang pemilik nama menoleh dengan cepat ke arah Pak Noval. Mengapa Pak Noval menyebut nama Chiko? Apakah Chiko pelakunya? Dari ekspresi wajah dan gerak-geriknya memang Chiko terlihat gelisah.
"Bukan saya, Pak. Bukan saya pelakunya," sahut Chiko.
"Siapa yang bilang kamu pelakunya?"
"Terus kenapa Bapak nyebut nama saya?" tanya Chiko kebingungan.
"Saya cuma heran aja, dari tadi kamu kelihatan gelisah. Ada apa Chiko?"
"Sa-saya anu, Pak. Saya-"
"Anu apaan? Bego!" Gilang nyeletuk.
"Saya mules, Pak. Tadinya saya mau ke toilet. Eh, malah disuruh ke ruang BK. Jadinya saya tahan deh," jawab Chiko.
"Aduhhh, nggak kuat. Permisi, Pak." Chiko langsung berlari sambil memegang bagian perutnya.
"Temen lo," kata Wisnu pada Gilang.
"Temen lo juga," balas Gilang.
"Anjirr, gua kira beneran dia pelakunya," ucap Seto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Diara || On Going
Fiksi Remaja~FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA~ "Jika memang cinta itu benar adanya, maka tidak seharusnya egois ada di antara kita." ~Diara Ardinata~ "Maaf jika aku mengemas cinta di tempat yang tidak selayaknya. Membawa sejuta keegoisan, yang mungkin bagimu itu men...