6.] Mantan PMR?

106 53 34
                                    

10 menit kemudian...

"Baik, karena Diara tidak datang. Jadi pemeran Cinderella akan digantikan oleh Vi-"

"Saya hadir, Bu!" teriak suara cempreng itu.

"Diaraaaa, dari mana aja, sih?" Aira berlari memeluk Diara.

"I'm sorry," lirih Diara.

"Maaf Bu, saya datang telat karena tadi ada sedikit halangan," lanjutnya.

"Iya, tidak apa-apa, pemeran Cinderella masih tetep kamu kok," ujar Bu Sinta.

"Makasih, Bu. Sekali lagi maaf," ucap Diara yang dibalas senyuman Bu Sinta.

"Lah, Bu? Tadi kan Ibu bilang kalo Diara digantiin sama saya," ucap Virana.

"Kapan? Saya belum nyebutin nama kamu, loh." Bu Sinta tersenyum melihat Virana yang tampak kesal.

Virana mengerucutkan bibirnya, ia sangat kecewa. Padahal peran itu sangat diharapkan Virana agar bisa beradu acting dengan Arya Wirantana, pemeran Prince Charming. Arya adalah siswa kelas X IPS 2, wajahnya tidak terlalu tampan, namun berkharisma. Arya juga terlihat cool dengan postur tubuh tingginya. Apalagi ditambah potongan rambut ala Oppa Korea yang membuat kaum hawa terpesona melihatnya.

"Udah lah Virana, lo tuh cocoknya jadi kakak tiri yang jahat," ucap Aira yang kemudian menjulurkan lidahnya.

...

Sepulang sekolah, Diara langsung merebahkan diri di kasur empuknya. Mengingat kembali kejadian di sekolah tadi. Penasaran ngga nih? Siapa yang membungkam mulut Diara? Terus kenapa Diara bisa meloloskan diri dari Wisnu? Apa ada yang membantunya kabur? Oke mari kita saksikan bersama.

Flashback on :

"Hmmp!"

"Diem! Jangan teriak! Kalo lo gak mau Wisnu tau lo ada di sini." Bisik sang pemilik tangan besar yang kini membungkam mulut Diara dari belakang.

"Diem di sini! Nurut!" lanjutnya, kini tangan besar itu menyingkir dari mulut Diara.

"Kamu?" Diara berusaha mengingat seseorang.

"Aldio Bagaskara, kelas dua belas IPA dua. Cowok paling tampan sejagat SMA Pelita Bangsa. Mau apa lo?" kata Aldio.

"Ck, pede!" Diara berdecak kesal.

"Udah aman, pergi sana! Sebelum Wisnu balik lagi," kata Aldio.

"Kok Kak Dio bisa di sini?" tanya Diara.

"Gua PMR, lebih tepatnya mantan PMR. Jadi wajar kalo gua ada di UKS," sahutnya.

"Cowok kaya Kak Dio jadi PMR?" Diara menatap tak percaya.

"Kenapa? Lo gak percaya? Nolongin cewek pingsan mah udah khatam gua, mulai dari yang tepos sampe yang body-nya kaya gitar Spanyol, udah pernah gua gendong semua."

"Mungkin beberapa dari mereka cuma pura-pura pingsan, biar bisa digendong gua," ucapnya santai.

"Ishh, dasar cowok!"

"Cowok mah to the point kalo ada maunya, gak kaya cewek. Malu malu tapi mau!" ucap Aldio.

"Hahh? Maksudnya?" Diara nampak kebingungan menanggapi kalimat yang dilontarkan kakak kelasnya itu.

Call Me Diara || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang