14. Kejutan Apa Lagi?

34 7 1
                                    

Maaf lama nunggu, aku ketiduran dalam dunia semu. Eakh. Hahaha.

Oke, happy reading...





-When Karma Menyerang Pasha...-


...

Pagi ini, pukul tujuh di kediaman Aditama.

Eisha Laurent, putri bungsu keluarga itu tengah asik memakan semangkuk sereal kesukaannya.

Cuaca hari ini mendung, dan susu hangat tentu sangat cocok dinikmati untuk sekarang ini.

Saat tengah asik menikmati sarapannya, tiba-tiba datang sosok pria jangkung yang tak lain adalah Pasha, abangnya.

Pasha mendekat, duduk tepat di meja seberang, depan Eisha.

Pria itu mengulum bibirnya, seolah hendak berkata namun sulit teralisasikan.

"Sha, abang..."

"Mau makan, Bang? Udah ada semua tuh di meja, tadi bibi udah masakin. Gue mau ke rumah Meta dulu." cegat Eisha sebelum Pasha selesai merangkai kalimatnya. Ia buru-buru meninggalkan meja makan, padahal sarapannya belum habis.

"Sha, denger dul-" Pasha langsung ikut berdiri. Hendak menahan Eisha pergi.

"Gue pergi ya, Bang. Assalamu'alaikum."

Belum sempat berhasil Pasha mencegah Eisha, Eisha sudah keburu mengambil langkah seribu.

Sepeninggal Eisha, Pasha menundukkan kepalanya. Ia kembali duduk di tempat semula. Meremas rambutnya kesal.

Ya, selepas kejadian kemarin, Eisha jadi berubah dingin begitu. Pasha juga kaget saat tau ternyata Eisha mendengarkan semuanya di balik tembok. Ia baru tahu saat ia melihat Shanum menghampiri Eisha, karena pintu rumah dengan halaman belakang rumahnya itu kaca, jadi transparan.

Pria itu mengacak rambutnya lagi. Lalu bangkit untuk pergi ke pantry. Memilih membuat secangkir teh hangat untuk menenangkan diri.

Drrt! drttt!

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Pasha menghentikan aktivitasnya sejenak.

Ia mengambil ponselnya dari saku. Melihat nama yang tertera di sana. Rupanya ibunya. Dengan tanpa ragu ia menggeser tombol hijau.

Assalamu'alaikum, Bang.

Sapa seseorang di seberang sana.

"Wa'alaikumussalam bunda." jawab Pasha dengan lembut.

Gimana kabarnya sayang? Ya ampun. Bunda sama ayah kangen banget sama kamu dan Eisha sampe pagi-pagi bunda udah telpon kamu. Eh iyakan disitu pagi?

"Iya Bunda. Dan Alhamdulillah kami semua baik-baik saja disini.."

Bohong. Nyatanya segalanya sedang tidak baik-baik saja.

"Gimana kabar ayah sama bunda?" tanya pria itu balik.

Alhamdulillah. Kami juga baik-baik aja ko disini. Maafin kita ya sayang. Kita belum bisa pulang. Kerjaan lagi banyak banget. Mungkin bulan depan kita baru bisa balik. Kalian gapapa kan?

Benar, orang tua Eisha memang pergi keluar negeri untuk masalah pekerjaan, bukan sedang berbulan madu seperti yabg Eisha katakan di awal.

"Gapapa ko, Bun. Pria tampan ini kan sudah terbiasa hidup mandiri, bukan begitu? Hahaha." lelucon Pasha agar ibunya semakin percaya kalau semua baik-baik saja.

"Ahaha, ah kamu mah bisa aja." jawab sang bunda ikut tertawa.

"Eh tapi kamu juga harus jaga adik kamu loh!"

ZeishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang