Assaalamu'alikum...
Alhamdulillah, ketemu lagi kita:)Happy Reading ya...
~~~~~~~~~~
"Lain kali jangan," ucap Zevan nggantung.
"Jangan apa?"
"Nekat,"
"Maksudnya?"
"Kaya kemarin."
Ouuu begitu... Eisha mengerti sekarang.
"Gue risih." lanjut Zevan yang sukses membuat Eisha menatap Zevan penuh kekecewaan.
Tadinya Eisha pikir Zevan khawatir, eh ternyata karena risih, pantesan Eisha disuruh tidak melakukannya lagi.
Allahu Akbar! Berhentilah berharap pada manusia Eisha!
"Iya maaf." tutur Eisha lemah.
"Gue ga bisa obatin lo," ujar Zevan mengalihkan.
"Gue ada urusan." lanjutnya.
Eisha hanya mengangguk, mau melarang juga tak punya hak.
Sekarang ia hanya sedang memikirkan bagaimana caranya nanti ia pulang. Masa mau minta di jemput Bang Pasha? Nanti bisa-bisa dia diceramahi di tengah jalan karena melihat keadaanya.
Kalau minta di jemput Pak Jaka, 'ntar langsung dilaporkan ke ayah bunda saat itu juga. Arggh gimana dong enaknya?!!
Ah lebih baik tak usah meminta dijemput keduanya deh, entar pesen ojol aja.
Cukup nanti dirumah saja diintrogasi oleh abangnya, jadi kalau Eisha sudah tidak kuat, kan bisa ngacir ke kamar. Hehe.
Tapi ini gimana ke parkirannya? Mana badan sakit semua.
Ketika Eisha masih bergelut dengan batin dan otaknya, tiba-tiba Zevan mengatakan sesuatu.
"Tenang aja, gue gaakan biarin lo pulang sendiri. Gue dah suruh asisten gue kesini, sekalian nganterin lo ke klinik dulu nanti."
Wah, tumben sekali Zevan mau ngomong panjang lebar, mana sweet banget kata-katanya, ya meski mukanya masih datar sih.
"Gapapa, aku pulang sendi-"
"Lima menit lagi asisten gue sampe," tukas Zevan.
"Lo tunggu sini, gue pergi duluan." Pungkas Zevan kemudian bergegas pergi, benar-benar meninggalkan ia sendiri.
Namun tak lama seseorang yang mengaku sebagai asisten Zevan datang. Rupanya pemuda itu tidak berbohong, ia benar-benar membuktikan ucapannya. Eisha tersenyum bersyukur.
Fashback off
"Meta?"
"Iya, tadi tuh aku-"
"Gaperlu diceritain."
"Oh i-iya."
'Duh... Sadar Eisha! Emang lo siapa? Sampe-sampe Zevan mau peduli dan dengerin certa lo?'~Eisha.
"Oh iya, kamu kenapa tadi narik aku?" tanya Eisha, ia sudah gatal ingin bertanya tentang ini sedari tadi.
"Udah gue bilang tadi, mau minta maaf soal kemarin." jawab Zevan.
"Ohh gitu, aku maafin ko. Gapapa"
"..."
"Zevan?"
"Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeish
Teen FictionZEISH Awalnya Eisha berniat menyimpan perasaannya itu dalam hatinya saja, Namun siapa sangka? Seiring berjalannya waktu, ia justru dibuat kelimpungan sendiri dengan perasaanya, sampai ia bertekad menjadikan Zevan benar-benar menjadi hak paten milik...