7. Lapangan Basket dan Luka

48 14 56
                                    

Assalamu'alaikum...
Kita ketemu lagi, hehe...
Maaf ya baru sempet up, kemarin-kemarin aku lagi 'agak' sibuk ngurus naskah buat diterbitin.

Dan sekarang...

AKU MAU KASIH TAHU INFO PENTING!!!

Alhamdulillah, buku aku kemarin tepatnya tanggal 17 Oktober baru aja terbit. Horee!!!🤭😂😍

Judul bukunya "Meringkus Sepi"
ya sesuai sama judulnya, buku ini bakalan jadi teman sepi kalian kalau kalian beli, bisa kalian peluk juga sebagai pengobat rindu loh. Wah banget kan? Siap-siap di buat mellow dan baper deh ya😍😁

Yuk yang mau order bisa klik link di profil aku oke?... 😉
Atau mau tanya-tanya dulu juga boleh.🤗🤩

🕊🕊🕊

Yaudah gausah lama-lama lagi, yuk kita ketemu Eisha sama Zevan lagi... Meluncur.............(adoh jatoh)

Warning!
Part ini mengandung bawang, cabe, laos, sereh, ketumbar (eh:v

Pokoknya siap-siap ya!!!

Happy reading....


Flasback on

Seorang gadis cantik kuncir dua dengan pita warna merah putih, kaos kaki belang-belang, sepatu dengan warna tali yang berbeda, serta permen yang dirangkai menjadi kalung indah dilehernya, tengah mondar-mandir di bawah terik matahari sambil mencari sesuatu. Mata coklat terangnya menjelajah kesana-kemari.

"Maaf, Eisha, kan?" tanya seorang siswa membuatnya terkejut.

"Ah i-iya aku Eisha, ada apa ya?"

"Buku lo?" pria yang terlihat memakai pakaian dengan baju dan atribut aneh hampir sama seperti yang ia kenakan itu menyodorkan sebuah buku.

Gadis itu menerimanya dengan antusias.

"Ah iya ini punyaku, ko bisa ada sama kamu? Aku udah nyari kemana-mana loh. Ah aku seneng banget akhirnya ketemu. Makasih ya?" ucap gadis itu dengan semangat.

Pria itu mengangguk dan berniat pergi, namun gadis itu mencegahnya.

"Tunggu!"

"Hm?"

"Kamu ko bisa tau ini punya aku? kamu kenal aku?"

"Ada nama lo di buku, dan di situ juga," Ucap pria itu sambil menunjuk papan nama dari kertas karton yang tergantung di leher gadis itu.

Gadis itu tersenyum malu. Kenapa dia bisa lupa? Apa fungsi otaknya hilang saking senangnya karena seorang pria tampan telah mengembalikan buku berharganya? Tepatnya buku berisi puisi-puisi miliknya?

"O iya aku lupa. Mm makasih ya sekali lagi, Ze-van?" ujar Eisha sambil membaca tulisan pada papan nama pria itu. Benar gadis itu Eisha.

"Ya." ujar Zevan lalu pergi.

Buku itu adalah buku kesayangan Eisha. Ingat Eisha suka menulis puisi pada buku kan? Kalau lupa coba baca lagi "chapter 3. The secret".

Puisi itu hal yang berharga bagi Eisha. Eisha akan sedih jika sampai benar-benar kehilangan buku itu. Syukurlah ada Zevan yang menemukannya.

Eisha jadi merasa Zevan itu pangeran yang dikirim Allah untuknya.

Saat itu Eisha rasa ia mulai menyukai Zevan. Saat itu pula, untuk pertama kalinya seorang Eisha merasakan sengatan yang ia yakini itu cinta, cinta pandangan pertama pada seorang pria yang baru ia temui beberapa detik lalu.

ZeishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang