8. UKS

46 10 15
                                    

Assalamu'alaikum...
Maaf baru nongol di lapak ini ya, xixxixi.

Happy reading❣️

🕊🕊🕊

Hari baru, semangat baru, dan harapan baru.

Hari ini Eisha berangkat sekolah lebih cepat dari biasanya. Bahkan sekarang waktu masih menunjukkan pukul 05.57 WIB. Eisha memang sengaja berangkat cepat, supaya tidak ada orang yang melihat wajahnya.

"Sha!"

Eisha yang tengah berjalan santai di koridor sekolah yang masih sepi itu menengok kala seseorang memanggil sambil berlari ke arahnya.

'Kirain cuman gue yang mau berangkat jam segini'-Eisha.

"Kenapa, Sal?" tanya Eisha ketika orang itu sudah di depannya.

Salma menjulurkan tangannya ke depan, meminta jeda waktu untuk bernapas.

Haahh... huuhhh...

"Udah?" tanya Eisha memastikan.

"Aaahhh udah... fyuuhhh."

Salma yang sudah sedikit lega pun mengangkat wajahnya untuk menatap Eisha.

"Eh bentar, muka lo ko gini?!!" Salma panik saat menyadari keanehan pada wajah cantik Eisha.

"Ya emang gini 'kan dari dulu?"

"Ish serius! Itu kenapa ujung bibir lo lebam? Pipinya merah sebelah? Mana jidat pake diperban lagi. Terus kenapa mata lo sembab juga? Heh lo kenapa?? Lo diapain kemarin?!" Salma langsung memburu Eisha dengan bermacam pertanyaan.

"Gue gapapa ko."

"Gapapa gimana?! Ceritain Sha, lo kenapa bisa gini?" cecar Salma.

"Gue gapapa beneran Sal."

"Oke kalo lo ga mau ngasih tau, biar nanti gue cerita ke Kanya sama Meta kalo lo kemarin habis ketemu Zevan, dan sekarang keadaan lo kaya begini. Bisa lo bayangin gimana marahnya mereka nanti terutama Kanya, kan?" tantang Salma.

"M-maksud lo?"

"Haishhhh... Iya, jadi kemarin gue belum ngasih tau yang sebenarnya kalo lo mau nemuin Zevan. Gue bilangnya lo ada urusan OSIS."

Eisha berbinar. Tadinya ia sedang berpikir keras bagaimana menahan kemarahan Kanya dan Meta saat melihat wajahnya ini, karena Eisha pikir Salma kemarin menceritakan yang sebenarnya pada mereka berdua, tapi ternyata tidak.

Sepertinya Eisha perlu bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Salma.

"Thanks ya Sal, lo pengertian banget!" pekik Eisha sembari memeluk Salma.

"Lepasin heh! Malu dilihat jin nanti!" ujar Salma sembari melepaskan pelukan Eisha.

"Ah jangan bikin parno ya lu, masih pagi juga!"

"Habis lu meluk gue dah kek ga ketemu lima taun aja. Kenceng banget!"

"Ehehe, ya maaf, Sal."

ZeishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang