Entah keberanian dari mana, Felix berani mengabaikan Chris hampir dua jam lamanya. Laki-laki yang lebih muda berusaha tidak menganggap hantu itu ada. Chris juga tidak berbicara sepatah katapun. Yang ia lakukan hanya diam di belakang Andra dan mengeluarkan aura hitam.
"Felix, ayo saya antar pulang" Andra berdiri, mengambil setelan jasnya dan membiarkannya tergantung di bahunya. Sudah sedari tadi ia melepaskan jasnya karena merasa panas.
Felix juga ikut berdiri, memasukkan hp nya kedalam kantong. Dengan langkah kecil ia mengikuti boss barunya menuju basement. "Kita jadi makan dulu kan?" Andra membukakan pintu mobilnya untuk Felix.
Felix melirik Chris yang berdiri di belakang Andra dan menatap tajam manik coklatnya. Felix menggigit bibirnya mempertimbangkan apa yang harus ia lakukan.
"Boleh kok mas"
Andra masuk ke dalam mobil dengan setengah tersenyum, ia sangat senang. Tapi harus menjaga sikapnya di depan Felix.
Berbeda dengan Felix yang menekuk wajahnya. Bagaimana tidak, Chris saat ini duduk di jok belakang dengan aura hitamnya. Ini menyebalkan, pikirnya. Felix benci harus kalah pada hantu seperti ini.
"Pulang Felix" Chris berucap dingin. Dan sekali lagi, Felix mengabaikan Chris.
Sepanjang perjalanan, Felix terus melirik rear-vision mirror mobil Andra. Ia harus memastikan Chris tidak hilang kendali dan melakukan hal jahat seperti yang ada di film-film horror seperti mencekik atau melukai Andra.
"Fel, emang di belakang ada apa sih? Dari tadi kamu cemas banget?"
"Bilang ada saya Felix, bilang saja" suara Chris lebih berat dari biasanya, Felix meremang. Ini bahaya.
Felix meneguk air liurnya, menahan diri untuk tidak menengok ke belakang dan menatap Chris yang sudah dipastikan akan terlihat sangat mengerikan.
"Ga ada kok mas, memang kebiasaan aja" Felix meremat tangannya, melihat jalan di depannya berusaha mengalihkan perhatiannya dari Chris.
"Keberatan ga Fel kalau makan sushi? Saya suka sushi. Saya mau nunjukin tempat makan favorite saya" Andra sedikit melirik Felix yang saat ini terlihat tengah memperhatikan jalanan dengan serius.
"Felix, tolak." Chris menaruh tangannya pada leher Felix, mencengkram leher Felix.
Felix menggigit bibirnya ketika tangan pucat itu memberikan sensasi dingin pada lehernya. Nafasnya tidak teratur. Chris tidak pernah seagresif ini.
Tidak, Felix tidak boleh menolak boss-nya dan memberikan kesan yang buruk saat pertama kali bertemu. Felix menancapkan kukunya pada pahanya, berusaha menyadarkan dirinya sendiri dari pengaruh Chris.
"Felix? Kalau ga suka kita bisa-"
"Boleh oleh kok mas!" Felix mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
indigo « chanlix » ✓
FanfictionTentang seorang detektif bernama Felix Janardana yang selalu dibantu oleh Chris, teman dari dunia lain Felix. Read the tags before reading! tw; mention of blood, murders, psychopath behavior, traumatic past, a lil bit mature.