Chapter ini sedikit mengandung unsur dewasa
Keadaan bertambah buruk semenjak Dominic dengan sengaja menendang beberapa polisi yang membekap mulutnya. Hakim yang awalnya ingin menghampiri Andra untuk bertanya akhirnya harus turun tangan lagi.
"Jangan kak, disini aja" Iqbal menahan bahu Andra yang hendak ikut campur.
Akhirnya Andra mengalah, memilih kembali berdiri di sebelah Felix dan menyaksikan kakaknya kembali dipukuli oleh para polisi yang menjaganya.
Polisi yang merusak barang bukti juga sudah selesai dimaki oleh Liam. Untungnya polisi tersebut mengaku tidak memegang bagian pelatuknya.
"Dia ga pegang ini kan?" Janu menunjuk sisa tali berukuran besar yang kemungkinan digunakan untuk menggantung orang tua Felix dan Andra.
"Belum, cuma ini doang" Sagara sudah memasang sarung tangannya dan memasukan bukti tersebut ke dalam plastik.
"Lo berdua belom pulang?" Hakim mengubah arah langkahnya ketika melihat Iqbal yang melambaikan tangannya.
"Pulang, lo berdua harus istirahat hari ini. Pakai waktu yang ada buat berkabung, jangan terlalu maksain diri" Hakim memberikan kunci mobilnya pada Iqbal.
"Gue aja yang nyetir, pake mobil gue" Andra mendorong kunci yang ada di depannya. "Gue masih sadar cuma buat nganter Felix"
Hakim menatap Iqbal, meminta validasi dari Iqbal dan hanya diangguki oleh Iqbal. Mungkin memang mereka harus memberi sedikit waktu untuk Andra memulihkan diri bersama Felix.
Mereka berdua tahu rasanya hancur melihat kedua orang tua mereka harus pergi karena dibunuh.
"Hadeeeh, yaudah. Hati-hati" Hakim mengusak rambut Felix sebelum meninggalkan ketiganya.
"Mas, gapapa ini aku nginep?" Felix menaruh tasnya di sofa. Matanya kembali menelisik isi apartemen Andra.
Ini mahal.
KAMU SEDANG MEMBACA
indigo « chanlix » ✓
FanfictionTentang seorang detektif bernama Felix Janardana yang selalu dibantu oleh Chris, teman dari dunia lain Felix. Read the tags before reading! tw; mention of blood, murders, psychopath behavior, traumatic past, a lil bit mature.