Sudah 5 tahun sejak Chris meninggalkannya sendiri. Tidak mudah untuknya beradaptasi, Felix terus menangis dan berbicara sendiri di dua tahun awal.
Ia juga menolak dikunjungi karena pasti akan menangis dan merasa bersalah terutama pada Sagara dan Liam yang sampai tertembak saat itu.
Penyelesaian kasus Andra juga menjadi berita yang sangat heboh pada kala itu. Nama semua anggota detektif yang ambil bagian ikut naik serta mendapat berbagai macam penghargaan. Hanya Felix yang tidak pernah muncul di layar TV dan berakhir diwakilkan oleh Hakim.
Felix menghabiskan waktunya di apartemennya yang ada di Bandung. Ia harus mengambil cuti yang cukup panjangan setelah kejadian itu dan menghindari Jakarta untuk beberapa waktu.
Setelah dua tahun, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari detektif negeri bersamaan dengan Liam. Semuanya mudah karena proposalnya diurus oleh Liam.
Sebenarnya Felix ingin berhenti dari dunia detektif, tapi melihat teman-temannya yang selalu berusaha ada untuknya bahkan menemaninya secara bergantian setiap hari membuatnya merasa ia perlu membantu mereka lagi.
"Kamu cantik, tapi hatimu jauh lebih cantik. dan akan selalu begitu Felix. Jadi tolonglah lebih banyak orang yang membutuhkan bantuanmu"
Kalimat itu juga terus terngiang-ngiang di kepalanya. Dan akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke departmen SK pada tahun ketiga. Hakim dengan senang hati menerima kembali Felix.
Kebebasan juga banyak diberikan pada Felix. Biasanya Sagara dan Janu akan mengalah untuk mengambil kasus yang bisa menjadi pemicu Felix mengingat masa lalu.
Iqbal yang akhirnya sudah luluspun juga mengajukan diri menjadi asisten Felix dan tentu saja Hakim sangat setuju dan berterima kasih padanya.
Ketika Felix mulai terbiasa dengan keadaan dan sudah mulai lepas dari trauma, Felix akhirnya memberanikan diri untuk mengunjungi semua tempat yang menjadi sumber traumanya di kala itu.
Dan ia merasa semakin baik setiap harinya.
Felix malah menjadi sering mengunjungi sekolahnya untuk sekedar menyapa para guru dan memastikan keadaan di sana. Para guru juga sudah maklum dengan kebiasaan Felix yang akan mampir setiap bulan sambil membawa camilan khas Bandung untuk para guru disana.
"Mau ke Jakarta lagi?" Felix menahan gerak tangannya yang sedang membereskan tumpukan laporan di mejanya. Hakim benar-benar sering sekali mengunjungi ruangannya.
Yah, selain karena Sagara adalah tunangannya, sudah menjadi kebiasaan Hakim untuk mengecek keadaan Felix setiap ia ada waktu luang.
"Besok kak, capek banget hari ini" Felix mempersilahkan Hakim untuk duduk di sofa ruangan kelas S.
"Kasusnya berat? Hantunya baik ga?" kebiasaan Hakim juga untuk bertanya hal-hal kecil pada Felix.
Hakim memang orang yang seperti itu sih, tapi entah mengapa Hakim sering sekali menempel padanya belakangan ini.
"Baik kok kak, langsung jawab semua kalau ditanya" Felix mengikat rambutnya yang sudah mulai panjang.
"Janu sama Sagara mana?"
"Lagi jajan di bawah, ini udah masuk jam makan siang kak" Felix menggeleng melihat Hakim yang terlihat sedang tertawa sendiri.
"Fel, gue boleh jujur gak?" Hakim berdiri dari duduknya, mendekati Felix yang sedang duduk di pinggir meja kerjanya.
"Apa kak?" Felix mengangkat alisnya bingung. Jujur saja Hakim memang sedikit berlebihan padanya beberapa tahun ini.
Felix benar-benar dibuat bingung oleh kelakuan boss nya ini. Ia terlampau khawatir bahkan melakukan hal-hal kecil lainnya. Kata Sagara, Hakim memang ingin memperhatikan Felix karena masih merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
indigo « chanlix » ✓
FanficTentang seorang detektif bernama Felix Janardana yang selalu dibantu oleh Chris, teman dari dunia lain Felix. Read the tags before reading! tw; mention of blood, murders, psychopath behavior, traumatic past, a lil bit mature.