WORKERS 🔞

2 Sak Semen

...

Terima kasih buat ayah karena dulu menikahi perempuan Jawa sehingga aku terlahir dengan fisik yeah aku bolehlah menyombongkan diri, aku tampan, cute, putih merona khas keturunan cina tanpa meninggalkan manisnya jawa sehingga tak sedikit orang yang memujiku karena gemas.

Jamal salah satu pegawai ayah aja sering cubit-cubit pipiku dan pahaku sering jadi sasaran tangan kasarnya entah di elus-elus, kadang di tepuk-tepuk sampe merah bekas tangan kasarnya. Aku hanya bisa cemberut kalau dia sudah mulai menggodaku, dan lihatlah Jamal cengengesan nggak jelas.

"Mas Jamal jangan gitu ah sakit ini pahaku"

"Siapa suruh punya tubuh putih gitu, haha ngambek sini cubit lagi.."

Jamal sudah lama bekerja di toko bahan bangunan ayah, aku sendiri sudah lupa tepatnya karena seingtku ya sudah ada Jama sejak dibukanya toko ini. Karena orangnya yang baik dan suka menjahili aku maka aku lumayan dekat dengan Jamal.

Aku jadi ingat dulu suka sekali membalas kejahilan Jamal dengan secara diam-diam aku tiba-tiba locat di punggung Jamal yang sedang memanggul semen. Tentu saja Jamal sudah tau siapa pelakunya, dengan menggeram Jamal segera menaruh sak semen dan aku langsung lari dengan menjulurkan lidah "Weeeeeek"

"Ricky jangan lari kamu, awas ya!!" dan Jamalpun seketika mengejarku

Aku memang sengaja nggak lari kencang sehingga dengan 2-3 langkah Jamal sudah berhasil menarikku dan mendekap badanku yang kecil waktu itu. Serangan Jamal adalah gelitik super, hahaha iya entah mengapa aku suka sekali bertemu kulit dengan Jamal, karena kaosku menjadi basah keringat Jamal yang aku suka sekali aromanya.

"Ampun bang Ampuuuun" teriakku sambil tergelak kegelian, tanda bahwa aku sudah nggak kuat dan Jamal dengan segera menghentikan serangannya dan mengacak-acak rambutku.

Sejak mengalami mimpi basah tahun lalu aku menjadi semakin penasaran dengan hal-hal yang berbau sex. Ada sisi liar dan nakal yang masih terkubur dan menanti untuk tergali, aku sangat bisa merasakannya. Aku mulai nakal, bukan nakal yang negatif tapi aku mulai berani berbohong pada ayah bahwa aku ada pelajaran tambahan padahal aku maen dengan teman-temankku ke warnet atau tempat lainnya yang selama ini belum pernah aku injak.

Hanya internet tempatku dalam menghilangkan dahaga karena tak ada wadah untuk bertanya, kalau sama teman? Ah yang ada aku jadi bahan olok-olokan nanti. Penasaran dengan yang namanya blue film dan adegan-adegan itu sukses membuat aku ternganga. This is what I looking for, yeah..

...