8 Sak Semen

13.6K 297 3
                                    

...

"Ah ini kebayakan kamu nuanginnya, sini sini.." akupun menggeser posisi dudukku mendekat, perlahan dia membalurkan lotion itu ke kontolnya dan kontolku. Dipijat-pijat kontolku makin memerah, aku diam pasrah dengan genggaman kasar Nurdin.

Pahaku tak luput dari rabaan tangannya, pangkal pahaku menegang setiap usapan Nurdin menyentuh area itu, "Mas gesek-gesek di sini boleh ya" katanya, itu bukan pertanyaan sih dan aku asalnya ragu, tapi akhirnya aku menurut dan menganggukkan kepalaku.

Nurdin membalurkan lotion keselangkanganku, perlahan aku sedikit berbaring dan menyamping begitupun Nurdin. Kurasakan kontolnya menyelusup bergerak-gerak di himpitan selangkanganku.

Bau minuman yang bercampur keringan Nurdin sungguh kombinasi yang memabukkan, dan kutoleh mata Nurdin sudah sedikit memerah. Nurdin menikmati sensasi jepitan pahaku dengan menggeram pelan.

Sesaat kurasakan tangannya membaluri lubang pantatku dengan lotion, sambil pelan memijat-mijatnya, setelah itu kurasakan jarinya menyentuh lubang pantatku dan menggosoknya mencoba membuka pertahananku.

"Mas, jangan dimasukin takut sakit" kataku sedikit parno

"Nggak papa sayang pelan-pelan, janji nggak sakit kok" katanya pelan meyakinkaku

Entah jari mana yang mulai menekan-nekan dan ahh yeah lama-lama sepertinya semakin dalam, ahh rasa geli menjalari tubuhku. Tangan yang satunya masuk di bawah pinggangku meremas-remas kontolku yang mulai meneteskan precum, dan itu ajaibnya mengurangi rasa aneh tak nyaman di pantatku.

Sampai akhirnya kurasakan ujung benda tumpul menyentuh lubang pantatku, "Mas jangan ahh.." kataku menolak dengan halus.

"Ini cuma di tempelin aja, nggak di masukin kok" katanya. Sesaat kurasakan jarinya kembali menggantikan kontolnya. Nafas Nurdin makin nggak karuan

Kontolnya kembali menempel berusaha menerobos masuk, "Jangan masukin mas, sakit ih" kataku agak kencang, tapi alih-alih menghentikan aksinya Nurdin malah makin berusaha menekan, dan aku berusaha meronta melepaskan diri. Semakin aku bergerak maka Nurdin semakin menekan hingga tubuhku makin tertelungkup, perlahan benda itu membukan cincin anusku dan masuk kedalam lubang pantatku.

...

WORKERS 🔞Where stories live. Discover now