12 Sak Semen

11.6K 283 2
                                    

...

Sumringah, itulah ekspresi Nurdin yang kutangkap ketika aku mengiyakan permintaan dia. Perlahan dia bergerak naik ke ranjang memposisikan diri, melumuri kontolnya dengan lotion, dan merapatkan ujung kontolnya ke lubang pantatku.

Dengan hati-hati dia menekan-nekan perlahan secara bertahap agar lubangku rileks dan membuka dengan sendirinya, dia sejenak berhenti ketika melihat wajahku meringis. Padahal aku sendiri nggak terlalu merasa sakit, aku meringis karena rasa merinding di pangkal pahaku.

Aku ingin benda itu segera bersarang seperti malam itu dan, "Anyiiing Ky, rapet banget lubangmu" kontol Nurdin bersarang hangat di dalam lubangku dan ditekan semakin dalam.

Gerakan memaju mundurkan kontol membuat aku memejamkan mata dengan bibir yang kugigit-gigit karena rasa kangen yang akhirnya terobati dengan rojokan kontol. "Aah mas enak.. Aah" hanya desahan kecil yang bisa keluar dari mulutku.

Kubuka mataku kulihat ekpresi muka sange Nurdin yang begitu seksi. Kupegang pergelangan tangan sampai lengan Nurdin dengan otot-ototnya yang sedang berkontraksi. Kuusap peluh di dadanya dan semua kuperhatikan dengan sangat seksama, proses persenggamaan ini benar-benar kunikmati, otot bicep dan tricep yang dibalut kulit legamnya memberiku kekaguman.

"Ky enak banget, mau ya mas entod tiap hari ya Ky" Nurdin semakin merapatkan tubuhnya dan mengulum tetekku. Tindakanya yang tiba-tiba menyentakan dadaku hingga akupun tak kuasa berkata-kata lagi, "Ngentod anyiiing" lenguhnya

Gesekan perut Nurdin di kontolku memberikan kenikmatan luar biasa, cairan bening kurasakan terus mengalir dari ujung lubang kontolku. I want more, kudekap badan Nurdin erat-erat dan, "Aaah bangsat enak banget mas" supaya perut rata kotak-kotaknya semakin menekan kontolku dan yeah ini enak banget.

Kontol Nurdin menumbuk sesuatu di dalam tubuhku yang membuatku memekik, "Iya itu disitu mas, tusuk disitu enak banget mas" seperti pelacur kumengemis sodokan kontol.

"Enak sayang kontol mas, enak dimentokin gini sayang" racau Nurdin sambil semakin intens menggenjot pantatku.

Sampai di satu titik akhirnya aku nggak kuat lagi dan kontolku akhirnya berdenyut-denyut hingga cairan kental kurasakan telah tumpah. Aku ngecrot tanpa kukocok sedikitpun. Gerakan Nurdin makin cepat dan diapun mengejang-ngejang di atas menindih tubuhku. Owh yeah pejuh hangat membanjiri lubang pantatku.

...

WORKERS 🔞Where stories live. Discover now