13 Sak Semen

10.7K 275 0
                                    

...

"Anying lemes tapi nikmat, nikmat.." desahnya sambil terus menekankan kontolnya walau kurasa kontol Nurdin mulai mengecil. Aku terus mendekapnya, aku suka aroma peluhnya yang menempel membanjiri tubuhku. Nurdin bangkit dari atas tubuhku dan dia mengambil sempakku dan menyeka lubangku yang basah karena spermanya.

"Ntar jongkok aja Ky, kayak mau berak kalau mau mani yang di dalam keluar" katanya dan aku mengangguk. Nurdin mengambil baju dan celanya yang berserak dan mengenakannya, "Nanti kalau ada bokep baru mau mas pinjamin nggak Ky?" tawarnya

"Mau banget mas, pinjemin yang bagus ya mas" jawabku senang. Karena pasti aku akan sering mendapatkan asupan enak gini. 

Benar saja belom ada seminggu Nurdin memberi tahuku kalau ada VCD bokep baru dan akhirnya kami mengulang perbuatan kami, kali ini aku diajak kerumahnya. Tentu saja dengan sedikit berbohong kepada ayahku.

Dengan leluasa Nurdin kembali menggauliku dengan penuh nafsu, semakin lama tak harus dengan modus bokep Nurdin semakin berani meminta jatah, kadang di jam istirahat siang Nurdin mengajakku bersetubuh menghangatkan lubang pantatku dengan maninya.

Sampai suatu siang setelah Nurdin baru selesai ngasih aku jatah kamipun bercakap ringan. "Ky tahu Jamal kan pegawai ayahmu" aku mengangguk, "Dia sebenernya sering cerita kalo dia suka ama tubuh kamu lho, suka nggak tahan ama yang putih-putih" imbuhnya

"Ah masa sih mas?" aku tak percaya.

"Beneran, ngapain mas boong" jawabnya meyakinkanku, "Kontolnya juga gede"

Ya nggak dikasih tahupun aku udah pernah liat ukuran kontol mas Jamal, "Eh.. Mas ngasih tahu ya tentang aku yang dipake ama mas Nurdin" tanyaku curiga

"Enggak Ky berani sumpah, tapi dia pernah bilang gila paha Ricky putih amat" kata Nurdin menirukan cara bicara Jamal, "Kalau kamu kasih pasti dia kaget Ky hehe" katanya.

"Eh kok gitu, emngnya mas Nurdin udah nggak mau ngasih jatah aku lagi?"

"Hahaha.. Jangan khawatir sayang, kamu jadi orang nomer satu yang mas inget kalau mas sange, cuma mas pengen bagi-bagi rejeki ke temen aja Ky" aku cuma bisa mengangguk setuju dengan jawaban absurd Nurdin.

Well sejak awal aku emng udah deket ama mas Jamal kan, gara-gara Nurdin aku jadi melupakan pesona Jamal, so why not dan akhirnya aku setuju.

...

WORKERS 🔞Where stories live. Discover now