...
Untuk kesekian kalinya sloki itu ditenggaknya, "Jangan muntah ya mas" kataku mengingatkan
"Nggak bakalan, orang ini cuma dikit aja kok buat ngangetin badan, aku nggak pernah jackpot tau"
Aku tersenyum dan kami kembali melihat layar televisi 42 inch dalam diam, "Enak nggak sih mas minumannya?" tanyaku
"Enak lah tapi agak pahit, cobain aja ini" jawabnya sambil nuangin sedikit ke dalam sloki, "Biasanya kalau minum suka tambah tegang, nih cobain"
"Masa sih?" sambil menerima sloki dan mencicipinya. Eeeeeek pahiiit, tapi iya bener badanku jadi merasa hangat, "Jadi mas ini tegang dong?" aku penasaran
"Dari tadi, nggak kuat nih" katanya sambil mengusap-usap gundukan kolornya
"Mana coba liat mas?" iseng-iseng berhadiah pikirku
Tanpa rasa malu atau canggung Nurdin langsung menurunkan sedikit celana kolornya. Benda lonjong hitam yang tak begitu besar tapi tegang itu nongol.
"Keluarin aja mas"
"Nggak ah malu, masa ngocok di depan kamu" katanya sambil menaikkan kolornya kembali, "Coba liat punya kamu liat" katanya spontan sambil menarik boxerku, "Wooo merah amat" katanya
"Kecil ya mas?" kataku
"Yaa nggak juga, cukup kok lagian kamu kan masih masa pertumbuhan" katanya, "Paha kamu sexy banget, putih kayak cewe" kata Nurdin sambil meraba-raba pahaku, "Kamu ngocok juga mau?" tawarnya dan entah kenapa senyum dan mengangguk
Kuambil lotion di meja belajarku, kudekati Nurdin yang kembali menenggak minumanya. Saat melihat aku menurunkan boxerku matanya tak lepas terus menatapku lekat, menatap tubuhku dan diapun menurunkan kolornya.
Paha kekarnya tampak legam selegam batang ngaceng di selangkangannya. Sambil menyender di tembok di tepi kasur tangannya seraya menengadah meminta aku menuangkan lotion.
...
YOU ARE READING
WORKERS 🔞
RomanceOrang ini cuma cerita pendek tentang Ricky dan beberapa karyawan toko bangunan ayahnya, nggak ada yang menarik kok eh.. sama tukang becak depan gang juga. Well Ricky emang menarik sih, jadi banyak yang suka apalagi sama tubuh putihnya. ⚠️ WARNING ⛔️...