...
Dan akhirnya, "AAAARRRHH AKU KK-EEELLU-AAARGHHHANJEEENG AAAAH" untuk pertama kalinya aku orgasme tanpa menyentuh penisku sama sekali, murni dari sodokan kontol perkasa kuli bangunan ini.
Berbarengan dengan muntahnya cairan kental dari kontolku membuat otot-otot pantatku berkontraksi dan menjepit meremas kontol mas Paino yang masih berada disana, "JANCOOOOK MAS METU SAYAAANG AAAAARHHH ASUUUU" dan kurasakan semburan panas di dalam sana, mas Paino ngecrot di dalam lubang persenggamaanku. Mas Paino ambruk menindihku dan menciumi muka dan bibirku mesra, kami terdiam menikmati momen bersama dan sisa-sisa orgasme yang bergelenyar.
Prok..Prok..Prok kudengar tepuk tangan bergemuruh, "Luar biasa kalian berdua sama-sama hewan nafsu kuda, udah dua jam ngentot kalian hahaha anjing.." Nurdin sambil tertawa, ternyata sedari tadi Joko, Nurdin dan Jamal berada di dalam kamar nonton adegan-adegan kami.
"Nggak pulang heh lu bocah, udah jam berapa ini hah, yuk cepet pake baju aku anter balik" ajak Nurdin dan iya benar tak terasa hampir dua jam aku di kamar di senggamai mas Paino, udah mau jam 10 malem.
"Biar aku saja yang nganter dik Ricky, ya kan dik?" sekarang mas Paino yang menawarkan jasanya sambil mengedipkan sebelah matanya dan aku merasakan ada yang hangat di hatiku, "Aku biar di anter mas Paino aja, kan tadi aku bilang mau pulang sendiri" jawabku ke mas Nurdin dan sekaligus mengiyakan tawaran mas Paino
Kulingkarkan tanganku ke pinggang mas Paino yang sekarang sedang melajukan motornya nggak terlalu kencang menuju rumahku, "Loh mas kok belok sini, lurus aja tadi aturan" aku sedikit kaget karena tiba-tiba mas Paino belok menjauh dari rumahku dan sekarang malah berhenti di lapangan desa.
Mas Paino menghentikan motor, "Turun Ky" aku nurut karena aku tau mas Paino tidak akan menyakitiku. Tanganku digandengnya menuju sisi dalam lapangan yang agak gelap tapi tersembunyi. "Ky tadi mas jujur puas banget sama kamu.." tangan mas Paino bergerak mengarahkan tanganku ke selangkangannya yang sudah menggunung, "Ricky bisa lihat sendiri kan mas ngaceng lagi" aku menelan ludah, "Mas nggak pernah bisa ngaceng dua kali kalo abis ngentot Ky" katanya sambil membuka pengait celana dan menurunkan resletingnya, "Kontol mas Paino cocok sama lubang Ricky" kedua tangannya memegang pundakku dan membawaku kebawah merebahkanku di atas kardus-kardus yang banyak terdapat disitu, kayaknya tempat ini sering buat ngentot anak-anak sekitar sini, "Kontol mas Paino milih Ricky, mas Paino juga suka ama Ricky, apa Ricky ada rasa juga sama mas?" lidahku kelu tak keluar kata-kata, "Mas pengen jadi orang yang selalu ada buat Ricky, mas pengen Ricky jadi istri cowok mas Paino" oh my fuckin god ini mas Paino nembak aku hah dan kenapa ini aku udah nggak pake celana, ah ternyata dari tadi mas Paino sudah melucuti pakaianku..
Cuuuih cuuuiih.. Mas Paino meludah dan membasahi kembali lubang pantatku dan kontolnya yang ngaceng total sudah siap di depan liang kenikmatanku, "Ricky mau kan jadi istri mas Paino?" aku masih bergeming tak menjawab, "Kontol mas Paino pengen dapet jawaban dari Ricky, kalau Ricky mau biarkan kontol mas kembali membuahi lubang Ricky, kalau Ricky menolak cinta mas.. Ricky boleh pakai celana Ricky sekarang" aaaargh gimana ini, apa nggak terlalu cepat tapi ini aaaah kontol mas Paino udah bergerak dan nempel di lubang pantatku, fuck shit gimana aku ini dan "Hmmpphh aaaaaaaah" aku melenguh ketika kontol teh botol itu kembali mengisi ruang hampa di lubangku dan sekarang hatiku, well now I'm officially taken by Mas Paino dan lubangku kembali dialiri sperma panas dari pejantan.
Aku berdiri di depan pagar rumahku dan mas Paino sejak tadi senyum-senyum nggak jelas, "Makasih ya sayang, mas akan berusaha menjadi suami yang baik buat kamu, mas memang bukan orang kaya tapi mas pengen jadi orang yang bisa mengisi hari-hari Ricky dengan kenyamanan dan kenikmatan"
"Bagi Ricky uang bukan segalanya, mas Paino sejak awal sudah membuat hati Ricky deg-degan, sekarang Ricky milik mas Paino, jaga Ricky dan cintai Ricky ya mas" ujarku mantap dan bibir mas Paino mengecup keningku
Hari-hariku menjadi lebih cerah, Mas Paino setiap hari bertugas antar jemput aku ke sekolah padahal aku nggak meminta tapi katanya, "Mas nggak mau istri mas ada yang nyulik" hahaha gimana nggak makin sayang.
Dengan sedikit nepotisme dan seizin ayahku tentunya akhirnya Mas Paino resmi bekerja di toko bangunan milik ayahku sebagai kepala gudang karena kepiawaian dan jiwa kepemimpinannya dalam mengatur barang-barang gudang yang sangat rapi dan teratur.
"Sayang.. Mas makasih banget udah dikasih kerjaan dan tentunya istri sebaik kamu" sambil memelukku erat
"Sama-sama mas, udah tugasku sebagai istri mas memastikan suamiku mendapat pekerjaan yang layak dan bagus" kukecup bibirnya pelan dan kamipun tidur dikamarku
Eh iya karena Mas Paino menjabat jadi kepala gudang maka dia menginap di kamar kecil belakang dan yang seperti yang sudah kalian duga kamar itu cuma formalitas aja, aslinya ya tiap malem mas Paino disini tidur sama aku meluk aku dan yang bikin gregetan adalah mas Paino itu punya habit baru dia nggak bisa tidur kalau kontolnya nggak masuk ke lubang pantatku, katanya nyaman dan bikin tenang, gimana nggak tambah cinta coba.
Sudah menginjak angka satu tahun hubungan kami dan masih akan terus berlanjut..
Cintaku dan mas Paino semakin kuat, kokoh dan rindang berbunga..
I love you kuliku..
...
~ END ~
Yay finally selesai juga, terima kasih sebesar-besarnya bagi yang udah baca dan sudi memberikan bintang vote it means a lot for me.. Keep support me dan nantikan cerita selanjutnya yaaaaa..
YOU ARE READING
WORKERS 🔞
RomansaOrang ini cuma cerita pendek tentang Ricky dan beberapa karyawan toko bangunan ayahnya, nggak ada yang menarik kok eh.. sama tukang becak depan gang juga. Well Ricky emang menarik sih, jadi banyak yang suka apalagi sama tubuh putihnya. ⚠️ WARNING ⛔️...