5 Sak Semen

14.3K 282 0
                                    

...

Semenjak itu sepulang sekolah aku jadi betah berlama-lama disini karena bisa lihatin ketek mas-mas ini, karena mereka tau bahwa aku anak yang punya hajat jadi mereka nggak masalah kalau aku nongkrong disitu, kadang aku juga bantu lho.. bantu ngelapin keringat hehe.. nggak ding, aku kadang bantu ambilin perkakas-perkakas yang mereka butuhkan.

Mereka baik-baik dan sedikit mengobati kangenku ama Jamal karena mereka juga sama-sama suka cubitin aku. Nurdin menarik perhatianku, dia adalah orang yang dulu ngelihatain aku terus dan begitu juga sekarang, dia suka curi-curi pandang dan paling seneng kalau udah nguyel-uyel aku gemes katanya.

Pemuda berusia sekitar 20 tahunan itu baru aku ketahui bahwa setiap harinya dia menginap ditempatku. Karena rumah dia jauh jadi dia memanfaatkan bedeng tempat menumpuk semen buat tidur setiap harinya, dia menggelar tikar aja.

"Yah Mas Nurdin boleh tidur di dalam rumah ya, kasian dia di belakang" aku meminta izin ayahku

"Nurdin kuli?" tanya ayah dan aku mengangguk, "Ky, kita nggak kenal dia siapa, kalau dia melakukan tindakan kriminal atau sejenisnya gimana kan kita nggak tau"

Bener juga sih tapi, "Nggak lah yah, Paman nggak mungkin mempekerjakan sembarang orang, lagian mas Nurdin baik kok, ayah juga tiap hari jarang tidur di rumah kan, yang jagain aku siapa coba"

"Yaudah iya iya ntar ayah bilang ke Nurdin" yes yes sorak sorai dalam hati..

Akhirnya ayah mengizinkan Nurdin untuk tidur di dalam rumah dan sekaligus memintanya untuk membantu menjaga rumah. Kulihat Nurdin mengiyakan dan berterima kasih dengan senyum terkembang sambil menoleh kearahku dan kuacungkan jempol.

Sekarang aku senang karena semenjak Nurdin tinggal di dalam rumah aku jadi nggak kesepian lagi, ada teman ngobrol ngalor ngidul. Kebiasaan tidurnya yang bertelanjang dada membuatku kadang mematung berdiri tak berkedip, tubuh hitamnya sungguh perkasa. Sejak itu bahan pembicaraan sengaja aku serempetin ke hal-hal yang berbau porno.

"Mas lagi minum apa?" tanyaku ketika malam-malam kulihat Nurdin diam menenggak minuman berwarna coklat seperti teh

"Eh..Sssttt.. Ini namanya minuman keras, anak kecil belom boleh minum lho hehe" sambil menunjukkan botol hijau bertuliskan Bir Meteor, "Jangan kasih tau siapa-siapa ya" lanjutnya sambil mengacak-acak rambutku dan aku tersenyum mengangguk-angguk.

...

WORKERS 🔞Where stories live. Discover now