20 Sak Semen

9.3K 222 0
                                    

...

Dalam diriku selalu ada gejolak ketika melihat orang-orang berkulit gelap dan berbadan bagus semi kekar, apakah normal untuk anak seusiaku? Well, aku nggak mau berfikir berat, aku hanya ingin menikmati masa mudaku, mengambil segala kesempatan yang ada dan menikmatinya.

Kadang aku sering meminta uang jajan lebih pada ayah hanya gara-gara ingin membelikan rokok atau ngasih uang lelah ke pria-pria yang bisa aku rayu, beberapa kali memang harus di iming-imingin dulu sih baru mereka mau dan setelah itu aku bisa menikmati bantang kontol mereka, beberapa dari mereka malah akhirnya menolak aku beri uang dan malah dengan suka rela memberikan cairan mani mereka.

"Jangan Ky soalnya nontonnya bareng-bareng sama temen" kata Nurdin sedikit menolak

"Nanti aku pulang sendiri nggak apa-apa kok mas" aku mendesaknya terus

Seperti biasa aku dapat info kalau Nurdin mau nonton VCD bokep baru dan apakah aku akan melewatkan kesempatan ini begitu saja? Aaaahaha owh tentu tidak, Ricky harus selalu ikut ambil bagian dalam ritual menyenangkan itu.

"Yaudah oke lah" yes akhirnya Nurdin setuju mengiyakan aku ikut, segera aku berganti baju lebih hangat karena udara di musim kemarau ini berhembus kencang. Ku rapatkan badanku dan kupeluk pinggang Nurdin yang membawa motornya memecah gelapnya petang itu.

Ternyata teman-teman yang di maksud mas Nurdin tadi juga yang seprofesi, dua orang sesama kuli bangunan juga. Apa-apaan badan mereka ini kenapa bikin aku menganga melihat legamnya kulit dan otot pejalnya.

Diawali dengan obrolan ringan dan tegukan sloki minuman keras sedikit mencairkan suasana yang agak kikuk dengan kehadiran diriku, yaa aku memang sengaja diam saja sih aku sedang memuaskan mataku dengan sosok-sosok pria idamanku.

Eh nggak kerasa ternyata film birunya udah maen setengah jalan, ah saking aku fokus ke tonjolan dada yg melenting itu. "Ricky coba tebak diantara kami bertiga siapa yang kontolnya paling gede?" Nurdin tiba-tiba bicara setengah berbisik padaku

Aku menggeleng tak tau, "Tuuuh, dia sama teh botol aja gedean kontol dia" selorohnya sambil menunjuk pria yang sedang duduk bersandar di kaki sofa, "Ah masa sih" balasku membelalak memancing

"Yee sianying nggak percayaan, No liatin No" kata Nurdin panas dan bergerak mendekati orang yang di panggil No itu dan aah yes Nurdin berusah menarik celananya yang sudah menggunung.

...


*Sorry banget karena lama update karena kesibukan yang akhir-akhir ini bikin pusing, Enjoy.. 

WORKERS 🔞Where stories live. Discover now