Saat Chan pergi bekerja, Minho bersiap-siap untuk menemui Chris. Pria itu mengatakan akan mendarat di Korea setengah jam lagi jadi Minho dapat menyiapkan dokumennya lagi karena Chris mengatakan telah merobeknya.
Pria manis itu sekarang duduk di kursi tunggu di bandara. Sudah hampir satu jam dia di sana tapi pria itu belum juga datang.
"Semoga saja pesawatnya jatuh lalu hanya dia yang mati dan semua orang lainnya selamat" Entah apa yang Minho pikirkan sampai mengatakan kalimat itu.
Karena merasa sangat lama, Minho mencoba bertanya pada pegawai di sana tentang pesawat yang Chris tumpangi.
"Maaf Tuan tidak ada pesawat dari Australia hari ini" Mendengar itu Minho langsung terkejut.
"Apa? Mana bisa" Minho mengatakan itu dengan ragu.
"Aku mencari penumpang dengan nama Christopher Bang" Minho kembali mengatakan itu.
"Ahh Tuan Bang sudah sampai semalam tuan" Mendengar itu seketika Minho naik darah. Ternyata pria itu tengah mempermainkan dirinya saat itu.
"Baiklah terima kasih" jawab Minho lalu dia langsung pergi dari sana.
Dengan langkah gusar dia pergi dari bandara, benar-benar membuatnya sangat kesal.
Ponselnya kembali berbunyi, ternyata itu panggilan dari pria brengsek itu.
"Hmmm aku lupa tanggal, kau mencari ke bandara hari ini ya?"
"Hai! Jangan mempermainkan aku. Cepat katakan di mana kau?"
"Aku di rumah"
"Diam di sana, aku akan ke sana"
"Benar kau akan ke sini? Bagaimana dengan Chan?"
"Setelah aku mendapatkan tanda tangan mu, semua akan berakhir"
"Baiklah, aku akan menunggu mu pulang"
Minho langsung menutup ponselnya, dia lalu menyuruh supir taksi untuk memutar balik karena rumah Chris berlawanan arah dengan mereka saat ini.
Saat Minho turun dari taksi tubuhnya seketika menegang saat melihat penampakan rumah itu. Di sanalah dia disiksa oleh suaminya.
"Kau harus mendapatkan tanda tangan di brengsek itu" batinnya. Lalu dia menyiapkan langkah untuk masuk ke pekarangan rumah itu.
Minho mencoba mengetuk pintu, tapi baru pertama kali ketukan pintu sudah terbuka.
"Apa tidak di kunci?" Gumamnya, lalu dia langsung masuk ke sana.
Sangat sepi sama seperti terakhir di sana. Saat melihat tangga, jantungnya kembali berdetak.
"Chris!" Panggil Minho, namun tidak ada jawaban. Minho sampai mengulanginya lima kali, baru ada jawaban.
"Ke sini, aku masih bekerja" suara itu terdengar dilantai dua kamar pria itu. Minho dengan ragu naik ke tangga dengan hati-hati.
Saat sampai di lantai dua, dia melihat pintu kamar pria itu terbuka. Dengan mengumpulkan keberanian dia masuk ke sana.
Minho seketika menutup matanya saat melihat pria itu saat itu hanya memakai handuk saja tengah berdiri di depan lemari.
"Aku akan keluar dulu" ujar Minho langsung berbalik, namun tiba-tiba tangan kekar itu mencegahnya.
"Mana berkasnya, aku tidak ada waktu lagi" Chris membalikkan tubuh Minho dan kembali membawanya masuk. Dia juga menutup pintu dan menguncinya.
"Kenapa menutup pintu? Aku akan keluar dulu" Minho takut menatap wajah pria itu, jadi dia menunduk saja.
"Kau malu?" Tanya Chris sambil menaikan wajah pria itu. Jujur saja Minho sangat malu, entah kenapa. Pria manis itu meneguk salivanya saat melihat wajah Chris dengan rambut yang setengah basah nan menggoda. Dia juga melihat dada bidang itu yang mengkilat.
"Ini" Minho mengalihkannya dengan memberikan berkas itu. Chris bukannya mengambilnya malah dia mendorong tubuh Minho ke kasur.
"Hai! Jangan kurang ajar" kata pria itu kesal. Chris langsung mengambil berkas itu dan membuangnya asal.
"Kenapa kau membuangnya?" Tanya Minho akan berdiri mengambil berkas itu yang sudah berserakan di lantai.
"Aku tidak menginginkan benda itu, aku hanya menginginkan mu" Chris kembali mendorong Minho hingga membuat tubuh pria itu tertidur ke kasur. Chris tanpa basa-basi langsung menindihnya dan menautkan bibir mereka. Minho berusaha mendorong pria itu tapi Chris benar-benar sangat kuat.
"Aku merindukan tubuh ini" Chris memasukan tangannya ke dalam baju Minho dan meraba punggung mulus milik pria itu.
"Lepaskan aku brengsek!" Kata Minho. Senyuman miring itu terlihat, dia kembali melumat bibir pria itu dengan seksual. Tangannya berjalan menuju junior milik pria itu.
"Ahhh" desahan itu terdengar saat Chris meremasnya. Minho tidak bisa menahan desahan itu saat Chris menyentuh semua area sensitifnya.
"Lepaskan aku Chris, kenapa kau tidak pernah berubah?" Mendengar itu sebuah tamparan mengenai pipinya.
"Berhenti mengatakan itu sangat memuakan. Sebaiknya kau diam saja dan menurut. Puaskan aku dulu, baru aku akan menandatanginya" Minho meneguk salivanya, tapi apa yang bisa dia lakukan. Lelaki ini memang tidak bisa dipercaya.
"Lakukan saja semua yang aku katakan, semakin cepat aku puas semakin cepat aku melepaskan mu" jelas Chris. Minho kemudian mengangguk dan mengiyakannya.
🔞🔞
Chan menyuruh Minho melepaskan semua pakaian membuat tubuhnya sangat polos tak tertutupi apapun . Melihat keadaan itu Chris langsung menarik Minho ke pangkuannya, dia meraba perut rata itu dan kembali mengarahkan wajahnya ke leher milik Minho. Chris membuat kissmark sambil meremas bokong milik si manis. Minho menutup matanya mencoba agar tidak mengeluarkan desahan.
"Mendesah saja" kata Chris sambil menyesap nipple milik pria itu.
Chris terkekeh saat melihat pria itu sudah terangsang dengan ditandai dengan batangnya yang semakin membesar dan mengeras.
"Jangan sentuhhh" kata Minho. Bukan Chris namanya jika tidak bisa diatur. Pria Bang itu mengocok batang milik Minho dengan cepat membuat pria itu mendesah hebat.
Air mani milik pria itu sampai membasahi wajah milik Chris. Semakin lama batang itu kembali mengempis.
"Giliran ku" kata Chris dia lalu mendudukan Minho dipahanya dengan menghadap ke arahnya. Chris juga memposisikan kaki Minho agar terbuka.
"Chris tolong pakai" belum selesai Minho mengatakan itu Chris langsung menerobos masuk ke lubang milik pria itu.
"Arhhh sakit" Minho berusaha meronta saat itu, karena ukuran batang Chan sangat besar jadi membuatnya sangat sulit masuk.
Pria Bang itu kembali meraup bibir tipis milik pria itu untuk mengalihkannya.
"Cium aku" Seru Chan, Minho lalu ikut melumat bibir milik pria itu dengan penuh hasrat.
"Ahh pelanhh pelanhhh" desahan itu keluar saat Chris mulai menggempur lubang milik pria itu dengan ganasnya.
Minho merasakan sensasi yang sangat sulit dijelaskan, kenikmatan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Apalagi Chris bermain dengan sangat lembut berbeda dari saat dulu membuat pria itu menjadi terlena.
"Lagi Chris! Lagi" Mendengar itu Chris seketika bangga.
Sampai pada saat tenaga Minho sudah habis, dua jam penuh mereka bermain seperti tidak ada kata lelah di dalam kamus Chris.
Minho sangat senang melihat tanda tangan itu. Dia langsung keluar dari rumah itu. Sebentar lagi hidupnya akan kembali seperti dulu aman dan tentram tanpa pria itu.
"Sudah selesai tinggal di kirim" ujar Chris sambil mematikan kameranya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
![](https://img.wattpad.com/cover/277601535-288-k494837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME ! || BANGINHO✔
FanficNote: Sebelum baca wajib follow akun author BANGINHO FANFICTION Minho melakukan penghianatan yang tidak dapat diampuni oleh seorang Christopher Bang. Membuatnya mendapatkan penyiksaan di setiap harinya. "Tolong ampunilah aku" - Minho. WARNING ⚠️ -B...