CHAPTER 18 🦋 : LET ME GO

1.5K 179 6
                                    

Minho terlihat menahan kantuknya, hampir empat jam dia berada di pesawat itu. Chris yang sedang membaca buku menoleh melihat pria itu.

"Tidur saja" ujar pria itu, Minho tak menjawab dia mengalihkan pandangannya ke jendela.

Tiba-tiba tangan pria itu membawa kepala Minho ke bahunya. Minho disandarkan di bahu kekar itu.

"Tidur saja" kata Chris, pria itu nampak menutup bukunya dan menyandarkan kepalanya ke kepala Minho. Tangan pria itu juga merangkul bahu pria manis itu dan mengelusnya pelan.

"Hmmm aku tidak" Chris langsung menutup mulut Minho.

"Jangan berisik" ujar Chris sambil memejamkan matanya.

🦋🦋🦋

Minho perpesona saat sudah sampai di pulau itu. Tak pernah dia pikir akan pergi ke sana, dia hanya melihat tempat itu dari internet dan TV saja.

"Kami akan membawa kalian ke villa" ujar seseorang pria pada Chris dan akhirnya mereka pergi dari sana.

Jujur saja Minho butuh beradaptasi di sana, karena tempat itu adalah pulau tropis jadi suhunya sangat berbeda.

"Ke mana?" Tanya Chris saat melihat Minho dengan gusar berjalan melewatinya.

"Di mana kamar mandi?" Tanya pria manis itu dengan wajah pucatnya, jujur saja dia belum bisa beradaptasi.

"Di sana" ujar Chris sambil menunjuk ke sebuah pintu. Minho langsung ke sana dengan handuknya.

Sesampainya di dalam pria itu langsung mengunci pintu dan melepaskan semua pakaiannya. Dia menghidupkan shower dan diam di bawahnya. Saat air dingin itu menyentuh kulitnya membuat Minho sangat merasa puas.

"Kira-kira dia kenapa?" Minho kembali memikirkan Chris yang sangat aneh dari beberapa hari yang lalu.

"Chan, Kira-kira bagaimana dia sekarang" Minho kembali memikirkan pria itu. Tanpa dia sadari air mata itu kembali keluar.

"Hai! Kau tidak menutup jendela?" Suara itu membuat Minho terkejut. Astaga, dia tidak sadar ternyata jendelanya masih terbuka. Pria itu langsung berlari untuk mengambil handuk.

"Sialan dia mengintip ku" ujar Minho sambil melilitkan handuk itu ke tubuhnya. Saat Minho akan kembali mematikan  shower, dia sudah tidak melihat Chris di sana.

Namun Minho memutar bola matanya saat mendengar suara ketukan pintu itu.

"Cepat buka" ujar Chris dari luar. Minho membuka kunci dan membuka pintu itu.

"Kenapa?" Tanya Minho.

"Karena melihat mu mandi membuatku menjadi panas, aku akan mendi juga" ujar Chris. Minho kemudian mengangguk lalu dia memutuskan untuk keluar dari sana. Tapi bahu Minho dicegat oleh pria itu.

"Mau ke mana kau? Ayo mandi dengan ku" kata Chris kembali membawa Minho masuk.

"Apa tidak" Minho seketika panik saat melihat pria itu mengunci pintu.

"Kenapa? Ini legal, kau menolak?" Tanya Chris dengan wajah dinginnya. Minho terdiam, tiba-tiba tubuhnya kembali bergetar ketakutan.

"Tolong jangan sakiti aku" kata Minho tiba-tiba membuat Chris berhenti membuka bajunya. Senyuman miring itu terlihat di bibir pria Bang itu.

"Terserah aku, jika kau menurut kau aman" kata Chris. Pria itu menyuruh Minho untuk menutup jendela yang tadi. Saat jendela ditutup dan turai diturunkan Chris menarik handuk yang menutupi tubuh pria itu, hal itu menyebabkan Minho menjadi telanjang bulat saat itu.

"Perut mu sudah agak terlihat buncit ternyata" kata Chris lalu memeluk pria itu dari belakang dan mengelus Perutnya. Minho benar-benar merasa tidak nyaman, dia ingin keluar pelukan pria itu.

"Bukankah kau membenci ku? Kenapa kau sekarang melakukan ini?" Tanya Minho dengan ragu. Chris nampak tersenyum mendengarnya.

Dia lalu membalikkan tubuh Minho agar menghadap padanya.

"Cium aku" kata Chris, mendengar itu membuat Minho melotot. Sebenarnya apa yang pria itu rencanakan padanya.

"Kau kenapa?" Tanya Minho pada pria itu, sikap pria itu seketika berubah 100 derajat.

"Apa karena Chan?" Tanya Minho lagi, Chris menghela napas lalu dia membawa Minho ke bathup kosong itu.

"Masuk dan duduk di sini" ujar Chris sambil menghidupkan airnya. Minho kembali merasakan aura dominasi itu, dia langsung masuk dan benar-benar duduk di sana sementara Chris kini tengah melepaskan semua pakaiannya.

Minho nampak menjauh saat pria Bang itu mendekatinya. Chris masuk ke tempat itu.

"Naik ke sini" ujar Chris sambil menepuk pahanya yang sudah polos itu. Minho meneguk ludahnya, dia dengan ragu ke sana.

"Aku akan masuk, kau bersiaplah" Mendengar itu membuat Minho terkejut, Chris lalu memeluk pria itu dan dia mulai memasuki tubuh Minho.

🦋🦋🦋

"Ibu mu mengatakan kau menyukai ini" Chris memberikan makanan itu pada Minho yang masih duduk di sofa. Pria manis itu mengambilnya, dia sudah sangat lelah hari ini.

"Hai! Kau sakit?" Tanya Chris melihat wajah Minho yang pucat. Minho langsung menggeleng.

"Ahh maaf" ujar Chris sambil memeriksa kening pria itu. Ini pertama kalinya dia mendengar Chris mengatakan maaf.

"Hmmm" Minho mencoba menghindari kontak dengannya.

"Aku baik-baik saja" kata Minho. Chris lalu bangun untuk mengambil laptopnya.

"Apa kau tidak bisa melepaskan aku?" Tanya Minho tiba-tiba, hal itu membuat Chris berhenti berjalan dan berbalik.

"Tidak, jika kau mau cobalah sendiri" ujar pria itu dengan wajah datarnya.

"Aku sama sekali tidak menyukai mu untuk apa aku di sini? Jika kau mau, kau bisa menjadi budak yang lain. Mereka ada banyak di luar sana" jelas Minho yang sudah tidak tahan lagi. Tanpa dia sadari air kata itu tumpah.

"Kau bisa" kata-kata Minho terpotong.

"DIAM!" Teriak pria Bang itu, dia langsung berjalan ke arah Minho.

"Tutup mulut mu itu, kau kira aku ini apa? Jangan bertingkah karena aku mulai baik padamu" kata Chris sambil mencengkram dagu pria itu.

"Aku lebih suka saat kau menyiksa ku dan membenci ku" kata Minho kembali.

Plakkk

Tamparan itu mengenai pipinya, Chris benar-benar sangat emosi saat itu. Padahal dia sudah berusaha baik dengan Minho .

"Jika bukan saja kau hamil, aku akan memukuli mu" kata Chris dengan senyuman miringnya.

"Kenapa jika aku hamil? Dulu kau juga tidak ingin anak itu kan dan kau juga membunuhnya dengan pil itu" Teriak Minho, dia sangat marah saat itu.

Chris kembali menjambak rambut pria itu, membuat Minho merintih kesakitan.

"Jaga mulut mu, kalau tidak aku akan membunuh mu" ujar Chris sambil menghempaskan Minho ke sofa.

🦋🦋🦋

Saat Chris keluar dari kamar dia melihat Minho sudah berbaring di sofa. Pria itu berjalan ke sana dan mencoba membangunkan pria itu.

"Bangun, tidur di kamar" kata Chris, tapi Minho masih tidur. Saat Chris menyentuh tangan Minho suhunya agak hangat.

"Dia demam rupanya" Chris seketika menjadi sangat cemas. Dia lalu memutuskan untuk menggendong pria itu masuk ke kamar.

Chris mengompres kening pria itu, dia takut memberi Minho obat Sembarangan.

"Dia sangat manis, pantas saja semua orang menginginkan dia" Chris mulai terpana melihat wajah milik Minho.

"Dia hanya milikku, milikku seorang. Siapapun tidak akan bisa merebutnya" gumam Chris.

TBC

Jangan lupa vote dan komen

KISS ME ! || BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang