Siang akan berganti malam.
Tok tok.
Ketukan pintu tak membuat seseorang yang masih tertidur nyenyak tak terusik sama sekali.
"Neng Yuksa... " panggil Mimi diluar kamar Yuksa.
"Nek Yuca" si cadel Nissa pun ikut memanggil yang tengah di gendong ibunya.
"Neng bangun mau magrib pamali tahu Neng" Mimi berseru kembali.
Yuksa terbangun ia masih mengumpulkan nyawanya yang berceceran. "Iya Teh maaf"
Yuksa membuka pintunya dan langsung menggendong Nissa, karena mulai detik ini dia akan belajar dekat dengan anak kecil. "Anak embil sudah wangi" Yuksa menghirup aroma anak kecil di tubuh Nissa hingga kantuknya kembali datang.
"Hoaaammm... " ia pun menguap kembali.
"Hih si Eneng. Ayo cepet mandi tadi Teteh udah masakin sayur"
"Teh. Kak Saka kemana? " Yuksa dari tadi belum melihatnya.
"Cieee yang kangen mah beda" ledek Mimi langsung.
"Haih nanya aja Teh" rona pipi Yuksa merekah menahan malu.
"Dia lagi ikut suplay sayuran mungkin besok pulangnya" Mimi mengajak Yuksa ke dapur.
"Besok? Emang jauh ya Teh? " Yuksa terheran di buatnya. Setahunya Saka tidak akan meninggalkannya sejauh itu. Dih pede sekali kamu Yuksa!
"Enggak. Cuma pulangnya besok karena sayurannya harus dikirim malam malam dari rumah Pak Dadang"
"Kak Saka nginep di rumah Pak Dadang? " tanya Yuksa syok yang diangguki Mimi.
Yuksa melihat jam yang berdenting di dinding sudah tengah malam. Malam ini Mimi dan Nissa tidak jadi menginap karena ayah Nissa pulang dari pelayaran.
"Sepi" Yuksa mencebikkan bibirnya.
Kriettt....
Yuksa kaget saat mendengar suara pintu depan terbuka dengan mata melotot beserta hati cemas. Yuksa mengambil raket nyamuk milik Mimi di sampingnya.
"Siapa tuh? " bisiknya yang terdengar oleh kupingnya saja.
Yuksa mengintip di balik lobang kunci namun tidak ada orang.
"Yuksa kau adalah gadis pemberani. Semangat" Yuksa menyemangati dirinya sendiri. Dengan cepat ia membuka pintu.
"Ciat... " dug! Tak! Tak!
Raket nyamuk mendarat sempurna di wajah sang target. Namun sepertinya Yuksa mengenali wajah orang tersebut.
"K-ak Saka! " Yuksa berjingat kaget apalagi saat melihat netra tajam Saka yang melihatnya galak. Yuksa melihatkan gigi putihnya yang berbaris rapi serta mengangkat kedua jarinya. "Maaf Kak refleks"
Saka mengusap dahinya yang terasa perih. Saka tak berbicara lagi ia langsung masuk ke kamarnya.
Yuksa menggigit bibir bawahnya hingga tanpa sadar berdarah. Pasti Saka marah pikirnya sedih. Padahal ia ingin sekali lebih akrab dengan Saka namun... Hah sudahlah!
***
Mimi merasakan hawa tak enak dari dua orang di depannya. Mimi merasa ada yang tidak beres. "Oya Neng. Teteh siang nanti mau ke pasar mau ikut gak? " tanya Mimi berusaha mencairkan suasana.
Yuksa bergeming ia menyimpan sendoknya yang tengah ia pegang mereka tengah sarapan pagi atau bisa di bilang makan pagi. "Boleh deh sekalian aku juga mau beli baju ganti"
Namun saat ini ia tidak menyekal uang dan ia terlalu gengsi meminta pada Saka.
"Yasudah Teteh juga mau pulang dulu sekalian nyatet kebutuhan apa saja yang harus di beli" Mimi langsung beranjak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saka & Xuxa
RomanceXuxa Adzalea Puri. Putri semata wayang dari Zack Justine D'jongh dengan Xeanna Anumerta. Gadis cantik yang harus rela menjadi office girl di perusahaan ayahnya bahkan untuk tidur pun Uxa atau Yuksa terpaksa ngekos di pemukiman padat penduduk. Demi i...